Berita Semarang

Plasa Simpang Lima Belum Diminati Investor, Pemkot Semarang Masih Tawarkan

Penulis: Idayatul Rohmah
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SEPI PEMINAT - Suasana Plasa Simpanglima Semarang beberapa waktu lalu. Tribun Jateng/Idayatul Rohmah

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Plasa Simpanglima, salah satu aset milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang berada di pusat kota, hingga kini masih belum menarik minat investor.

Gedung yang berada hanya sepelemparan batu dari Lapangan Pancasila, Simpanglima tersebut, terus ditawarkan agar dimanfaatkan dengan maksimal.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang, Tuning Sunarningsih, mengatakan Plasa Simpanglima sendiri sudah ditawarkan kepada para investor.

Namun belum ada yang cocok untuk menjalin kerjasama.

"Kami sudah tawarkan aset yang ada, termasuk Plasa Simpanglima, ataupun eks Matahari. Wonderia pun sudah kami tawarkan,” jelas Tuning, Minggu (3/8/2025).

Menurutnya, proses penawaran ini tetap mengacu pada aturan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), seperti skema bangun serah guna (BGS) atau bentuk pemanfaatan lainnya yang tidak mengubah struktur bangunan.

"Misalnya apakah pakai BGS, yang lainnya misal pengembangan pemanfaatan tanpa merobohkan," paparnya.

Tuning menambahkan, untuk bisa menjalin kerjasama jangka panjang, minimal harus ada tiga investor yang ikut serta dan dilakukan proses seleksi melalui beauty contest. Investor yang terpilih adalah yang memberikan manfaat paling besar bagi Pemkot.

“Kalau hanya satu penawar nggak bisa, minimal ada tiga dan dipilih yang paling menguntungkan Pemkot,” ujarnya.

Meski begitu, lanjutnya, Pemkot Semarang tidak terburu-buru dalam menentukan investor. Sebab kerjasama yang direncanakan bersifat jangka panjang, minimal 15 tahun.

“Tujuannya agar Pemkot tidak dirugikan. Kasihan anak cucu kita kalau jangka panjangnya tidak menguntungkan,” tambahnya.

Sementara untuk kerjasama jangka pendek seperti sewa atau penarikan retribusi, mekanismenya berbeda dan lebih sederhana, seperti yang diterapkan pada Hotel Melia.

“Kalau sewa atau pakai retribusi ada mekanisme sendiri, tapi jangkanya pendek,” terangnya. (idy)

Berita Terkini