Berita Banyumas

Warga Banyumas Diminta Siaga, BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Masih Akan Terjadi

Penulis: Permata Putra Sejati
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TANAH LONGSOR - Warga bersama relawan kerja bakti membersihkan material longsor di jalan kabupaten penghubung Desa Kutaliman–Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Minggu (3/8/2025) malam. Cuaca ekstrem memicu bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah desa di Kecamatan Kedungbanteng.

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Cuaca ekstrem akibat pengaruh bibit siklon tropis dan anomali suhu muka laut memicu terjadinya tanah longsor dan banjir di wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Minggu (3/8/2025). 


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas mencatat sedikitnya total ada 36 lokasi terdampak terdiri dari tanah longsor 34 titik dan banjir 2 titik yang tersebar di 5 kecamatan. 


Bencana didominasi oleh tanah longsor yang menyebabkan kerusakan rumah warga, akses jalan desa, serta jalan kabupaten. 


Selain itu, pohon tumbang akibat angin kencang turut menimpa permukiman warga di sejumlah titik.


Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan bibit siklon tropis dan anomali suhu laut jadi pemicu cuaca ekstrem.


Berdasarkan analisis cuaca dari BMKG, hujan deras yang mengguyur Banyumas dipengaruhi oleh adanya bibit siklon tropis 90S yang terpantau di wilayah Samudera Hindia sebelah barat daya Pulau Jawa.


Sistem ini menyebabkan perlambatan angin di sekitar wilayah Jawa, yang berdampak pada peningkatan pembentukan awan hujan.


Anomali suhu muka laut di wilayah perairan selatan Jawa Tengah yang lebih hangat juga menambah potensi penguapan tinggi.


Sehingga mendukung terbentuknya awan-awan konvektif penyebab hujan lebat.


Selain itu, kelembapan udara di berbagai lapisan atmosfer terpantau dalam kondisi basah, memperbesar potensi pertumbuhan awan hujan yang menjulang tinggi. 


Ditambah dengan kondisi atmosfer yang labil di wilayah Jawa Tengah, maka proses konveksi dapat berkembang dengan cepat dan intens.


"Faktor lokal seperti topografi pegunungan dan lereng di wilayah Baturraden, Sumbang, dan sekitarnya juga memperkuat pembentukan awan hujan yang berujung pada hujan sangat lebat hingga ekstrem," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com.


Banyumas dan Purbalingga akan kembali diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem, pada Senin (4/8/2025). 


Hujan sangat lebat tercatat terjadi di Kecamatan Baturraden.


Sedangkan hujan dengan intensitas ekstrem terdeteksi di wilayah Sumbang dan Ketenger. 

Halaman
12

Berita Terkini