Gus Miftah Berangkatkan Denny Caknan dan Kru Umroh: Sing Kristen Mentahane Wae
TRIBUNJATENG.COM - Suasana haru sekaligus hangat terjadi dalam acara Hari Lahir Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta.
Penyanyi Denny Caknan mendapat kejutan tak terduga dari Gus Miftah.
Di momen tersebut, Gus Miftah mengumumkan bahwa Denny dan seluruh timnya akan diberangkatkan umroh.
Semua bermula saat Denny Caknan tampil di atas panggung bersama Gus Miftah.
Di tengah canda tawa, Gus Miftah menanyakan jumlah tim yang dibawa Denny.
Dengan santai dan bercanda, Denny menjawab, "200 orang."
Jawaban itu disambut gelak tawa para hadirin
Tapi tak lama, Denny menjelaskan bahwa jumlah tim yang sebenarnya hanya sembilan orang.
"Jadi Mas Denny dengan kru totalnya 10 (orang)."
"Semuanya saya berangkatkan umroh," ujar Gus Miftah di hadapan para penonton.
Pernyataan itu sontak membuat Denny terdiam sesaat.
Ia langsung berterima kasih kepada sosok yang disebutnya "Abah".
"Matur suwun, matur suwun sanget, Bah. Mboten usah repot-repot."
"Sak RT mboten nopo-nopo,” kata Denny Caknan masih bercanda.
(Terima kasih, terima kasih banyak, Bah. Tidak usah repot-repot)
(Satu RT -diberangkatkan umroh- tidak apa-apa)
Menurut Gus Miftah, keputusan ini bukan tanpa alasan.
Ia mengungkapkan bahwa selama tiga tahun Denny tampil di acara-acara pesantren, ia tidak pernah menerima bayaran atau imbalan apapun.
"Karena Denny sudah di panggung 3 tahun dan ga pernah mau nerima apapun."
"Maka hadiah untuk anak-anak DC Musik dan Mas Denny semuanya berangkat umroh," lanjut Gus Miftah.
Tak hanya haru, suasana juga dibuat cair dengan candaan khas Gus Miftah.
Ia sempat menyinggung soal salah satu tim Denny yang ternyata non-Muslim.
"Sing Kristen, mentahane wae," ucap Gus Miftah disambut tawa riuh dari penonton.
(Yang kristen, mentahannya saja)
Umroh ini akan menjadi perjalanan kedua bagi Denny Caknan.
Namun bagi kru yang ikut, ini merupakan pengalaman perdana ke Tanah Suci.
Berangkatkan Ustadz Zuhdi Guru Madin
Sebelumnya, Gus Miftah juga memberangkatkan Ustadz Zuhdi Guru Madin yang belakangan viral.
Hadiah itu diberikan Gus Miftah saat dirinya menemui Ustadz Zuhdi di Desa di Desa Jatirejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak pada Sabtu (19/7/2025).
Gus Miftah nampak mengenakan kemeja putih lengan panjang dan peci hitam.
Kedatangan Gus Miftah disambut antusias oleh para warga.
Gus Miftah langsung memeluk Ustadz Zuhdi.
Setelah itu, Gus Miftah masuk dan berbincang dengan Ustadz Zuhdi.
"Kalau beliau harus bayar Rp 25 juta, itu yang bayar saya. Dan insya Allah, Pak Kyai Zuhdi bersama istri dalam waktu dekat saya berangkatkan umroh," ucap Gus Miftah.
Selain mendapat umroh, Ustadz Zuhdi juga mendapat sepeda motor matic baru warna hitam.
Sebelumnya diberitakan jika Ustadz Zuhdi menjual motornya untuk membayar tuntutan dari wali muridnya.
Selain memberikan hadiah umroh, Gus Miftah juga mentraktir warga sekitar makan bakso.
Gus Miftah memberikan uang Rp 10 juta lewat kepala desa untuk warga makan bakso.
"Matursuwun abah @gusmiftah sampun beri hadiah Bapak Zuhdi berupa bayar tuntutan Rp 25 jt, beliin motor baru, berangkatin umroh dan 10 jt buat masyarakat, berkah barokah," tulis akun Instagram @tyoavindra7.
Zuhdi juga mendapat perlindungan hukum dari wakil gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin.
Taj Yasin juga hadir menemui Zuhdi pada Sabtu (19/7/2025).
Ustadz Zuhdi dituntut Rp 25 juta oleh wali murid berinial SM karena menampar murid.
Insiden itu terjadi pada 30 April 2025.
Zuhdi memukul seorang anak berinsial D.
Saat itu, sandal yang dilempar murid dari kelas lain mengenai peci Zuhdi yang tengah mengajar.
Karena emosi, Zuhdi menampar murid yang ditunjuk teman-temannya sebagai pelaku.
Dia menegaskan tamparan itu dilakukan tidak untuk melukai, melainkan sebagai bentuk teguran mendidik. (*)