Berita Wonosobo

Apel Siaga Bencana di Wonosobo, Sinergi Hadapi Ancaman Longsor hingga Karhutla

Penulis: Imah Masitoh
Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENANGGULANGAN BENCANA - Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana bersama Polres, BPBD, dan Damkar pada Jumat (8/8/2025) di Makodim 0707/Wonosobo. Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi terpadu untuk meningkatkan kecepatan dan efektivitas respons darurat di lapangan.

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Untuk memperkuat kapasitas penanggulangan bencana di wilayah rawan, Kodim 0707/Wonosobo menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana bersama Polres, BPBD, dan Damkar pada Jumat (8/8/2025). 

Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi terpadu untuk meningkatkan kecepatan dan efektivitas respons darurat di lapangan.

Bertempat di Markas Kodim 0707/Wonosobo, apel ini dipimpin langsung oleh Dandim Letkol Inf Yoyok Suyitno, Jumat (8/8/2025).

Baca juga: Musim Kemarau di Blora, BPBD: Belum Ada Permintaan Droping Air Bersih

Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen seluruh instansi dalam menjaga keselamatan masyarakat. 

Apel juga disertai dengan gelar peralatan dari masing-masing instansi, mulai dari perahu karet, perlengkapan evakuasi, hingga peralatan medis darurat. 

Ini menunjukkan keseriusan seluruh stakeholder dalam memastikan respons cepat jika bencana benar-benar terjadi.

Bukan hanya kesiapan teknis, Dandim juga menyoroti pentingnya kemitraan antar instansi dalam membangun sistem penanggulangan bencana yang tangguh dan berkelanjutan.

"Gelar apel siaga ini dilaksanakan dengan tujuan utama untuk membangun sikap gotong royong dan kerja sama dari semua unsur. 

Kita harus meningkatkan koordinasi, sinergitas, dan kolaborasi yang baik dalam penanggulangan bencana," ujarnya. 

Ia menambahkan, bencana tidak mengenal waktu dan tempat, sehingga kesiapsiagaan harus menjadi prioritas utama.

Apel ini sebagai upaya strategis untuk memastikan penanganan bencana dapat berjalan secara cepat, efektif, efisien, dan tepat sasaran. 

"Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk menunjukan kesiapsiagaan semua unsur terkait yang terlibat langsung dalam penanggulangan bencana," tegasnya. 

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo, Sumekto Hendro Kustanto, juga menyoroti pentingnya penguatan mitigasi melalui identifikasi potensi ancaman di setiap wilayah.

“Kegiatan pemetaan wilayah rawan bencana dilakukan di seluruh wilayah di Kabupaten Wonosobo,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Wonosobo menghadapi tantangan multi ancaman, yang memerlukan kewaspadaan lintas sektor dan lintas wilayah.

Baca juga: Aktivitas Gunung Slamet Meningkat, BPBD Banyumas Imbau Warga Tetap Tenang dan Waspada

Di wilayah Wonosobo multi ancaman ya, beresiko tanah longsor, puting beliung, banjir, hingga kebakaran hutan dan lahan," imbuhnya. 

Penutup kegiatan ditandai dengan peninjauan langsung peralatan tanggap darurat yang dimiliki oleh masing-masing instansi. 

Harapannya, seluruh potensi yang dimiliki tidak hanya siaga di atas kertas, tetapi benar-benar siap pakai saat kondisi kritis datang. (ima)

Berita Terkini