Berita Kecelakaan

Biang Kerok Kecelakaan Maut Depan Kawasan Industri Cipta Semarang 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TANAH BASAH - Pemotor bernama Arji warga Genuk terjatuh saat melintasi depan kawasan Industri Cipta, Rabu (6/8/2025). Polisi menyebut korban jatuh karena tergelincir jalan yang basah berlapis tanah.

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -- Para relawan Semarang menyebut telah banyak pengguna jalan tewas akibat kecelakaan di depan pintu utama kawasan Industri Cipta Jalan Yos Sudarso, Semarang Utara, Kota Semarang. 

Mereka mencatat, sejak 2021 hingga 2025 sudah ada setidaknya 10 korban meninggal dunia.

Kecelakaan yang terjadi berulang kali tersebut penyebabnya sama yakni jalan licin akibat tanah yang terbawa oleh truk dari dalam kawasan industri tersebut.

"Pengalaman saya sudah berulang kali evakuasi korban meninggal dunia di kawasan itu, paling tidak ada 10 korban, itu belum terhitung kecelakaan lain dengan korban luka ringan," terang Relawan Semarang Marsudi, Jumat (8/8/2025).

Bahkan, tadi malam, Kamis (7/8/2025), Marsudi dan beberapa relawan lainnya mendatangi Jalan Yos Sudarso depan kawasan Industri Cipta.

Mereka mendapatkan informasi ada Korban kecelakaan meninggal dunia di lokasi.

Setiba di lokasi, Marsudi hanya menemukan jalan licin yang diselimuti oleh tanah basah.

"Informasinya salah, ternyata kecelakaan itu terjadi kemarin Rabu (6/8/2025)," katanya.

Marsudi menyebut, sebenarnya berulang kali sudah meneruskan informasi kepada polisi agar menegur pengelola kawasan industri Cipta Semarang agar membersihkan jalan bertanah agar tidak membahayakan pengguna jalan.

Namun, lanjut dia, teguran itu tidak pernah ditindaklanjuti.

"Kecelakaan terjadi kalau selepas hujan apalagi saat malam hari, makanya perlu disiram agar pengguna jalan terutama pemotor tidak celaka," terangnya.

Relawan Semarang Siswanto juga memberikan keterangan senada. Dia menyebut, kecelakaan sering terjadi di kawasan Cipta terutama selepas hujan turun.

"Tanah di jalan raya itu berasal dari dalam kawasan industri Cipta yang terbawa oleh ban truk," terangnya.

Untum memastikan hal tersebut, Tribun memasuki kawasan Industri Cipta Semarang. Ternyata apa yang disebutkan oleh para relawan benar adanya. Mayoritas jalan di kawasan tersebut hancur sehingga kontur jalan bergelombang.

Gelombang jalan itu bukanlah aspal melainkan tanah cokelat yang kering.  Artinya, ketika hujan tanah itu akan lembek lalu terbawa oleh ban truk hingga ke jala raya.

Halaman
12

Berita Terkini