TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Pemerintah Kota Tegal kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional dengan meraih predikat Nindya dalam Penganugerahan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) 2025.
Piagam penghargaan diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Arifatul Choiri Fauzi kepada Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah di Auditorium KH M Rasjidi Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat, Jumat (8/8/2025).
Wawali Tegal yang akrab disapa Mbak Iin, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung, baik jajaran Pemerintah Kota Tegal maupun masyarakat.
Berkat dukungan itu maka Kota Tegal berhasil mempertahankan predikat Nindya.
"Kita bersyukur atas capaian ini. Ke depan kita akan berupaya meningkatkan predikat menjadi Utama Kota Layak Anak dan tentu membutuhkan dukungan dari semua pihak," ujarnya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi menegaskan, pentingnya makna penghargaan KLA.
“Pengembangan KLA bukan sekadar label penghargaan, tetapi wujud komitmen daerah dalam menjamin pemenuhan hak anak dan memberikan perlindungan khusus,” ungkapnya.
Arifatul juga memaparkan tiga program utama pemerintah yang sejalan dengan pembangunan KLA.
Ada tiga program utama, yaitu makan bergizi, Sekolah rakyat, dan cek gizi yang diinisiasi Presiden Prabowo.
Ia menambahkan, keberlanjutan layanan SAPA 129 (red, Sahabat Perempuan dan Anak) menjadi perhatian pemerintah.
“Sejak 2021, SAPA 129 hadir sebagai perantara perlindungan hak perempuan dan anak. Saat ini, layanan tersebut berbasis sistem ticketing yang transparan dan menghubungkan langsung daerah dengan pemerintah pusat,” katanya.
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Pratikno mengingatkan, tantangan revolusi digital yang memengaruhi interaksi keluarga dan anak.
Dengan rata-rata screen time masyarakat Indonesia mencapai 7,5 jam per hari, ia mengajak kepala daerah membangun lingkungan kota yang sehat.
Termasuk menyediakan jalur sepeda dan ruang bermain yang aman agar anak-anak memiliki pengalaman di dunia nyata.
“Mari kita bersama-sama mengendalikan penggunaan gadget dan memberikan ruang bagi anak untuk bermain serta berinteraksi langsung di lingkungan yang aman,” jelasnya. (fba)