Profil Lengkap Joao Angelo De Sousa Mota, Mundur dari Danantara karena Birokrasi Berbelit-belit

Penulis: Puspita Dewi
Editor: Puspita Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Birokrasi Berbelit-belit Jadi Alasan Joao Angelo Mundur dari Danantara?

Profil Lengkap Joao Angelo De Sousa Mota, Mundur dari Danantara karena Birokrasi Berbelit-belit

TRIBUNJATENG.COM – Joao Angelo De Sousa Mota, sosok yang sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara, resmi mengundurkan diri dari jabatannya setelah enam bulan memimpin perusahaan yang bergerak di bidang ketahanan pangan tersebut. Mundurnya Joao dikaitkan dengan birokrasi berbelit yang menghambat jalannya program pemerintah.


Latar Belakang dan Karier Joao Angelo De Sousa Mota


Nama Lengkap: Joao Angelo De Sousa Mota
Posisi Terakhir: Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara
Masa Jabatan: Februari – Agustus 2025 (6 bulan) 
Latar Belakang: Profesional dengan pengalaman di sektor konstruksi, pertanian, peternakan, dan industri kreatif; sebelumnya menjabat Dirut PT Yodya Karya (sekarang Agrinas) 
Penghargaan: Penerima penghargaan Dharma Pertahanan Madya dari Menteri Pertahanan RI, terkait kontribusi di bidang pertahanan dan integrasi nasional 
Penulis Buku: Salah satu penulis buku The Fight for Freedom of Timor Loro Sa’e People: a Plus Trilogy 

Joao Angelo De Sousa Mota dikenal sebagai profesional dengan pengalaman luas di sektor agribisnis dan manajemen perusahaan. 

 

Sebelum bergabung dengan PT Agrinas Pangan Nusantara, Joao aktif di sejumlah perusahaan besar di bidang pertanian dan investasi, berfokus pada pengembangan bisnis dan peningkatan produktivitas sektor pangan.

Sebagai Dirut Agrinas, Joao membawa visi untuk memperkuat ketahanan pangan nasional melalui inovasi dan efisiensi operasional.

 Ia berkomitmen mengoptimalkan peran perusahaan pelat merah ini dalam mendukung program strategis pemerintah, khususnya di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto.

Pengunduran Diri dan Alasan di Baliknya

Namun, selama enam bulan menjabat, Joao mengaku mengalami sejumlah kendala dalam menjalankan program kerja. Salah satu kendala utama adalah birokrasi panjang yang diterapkan oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara sebagai superholding badan usaha milik negara.

Dalam konferensi pers pada Senin (11/8/2025), Joao menjelaskan:
“Harusnya teman-teman dari Danantara dibentuk sebagai suatu badan baru untuk mempercepat atau mempersingkat proses atau kegiatan yang sifatnya lebih kepada bisnis, bukan lagi membangun satu birokrasi yang sangat panjang, berbelit-belit, yang hampir tidak mungkin kita wujudkan.”

Selain birokrasi, Joao juga menyebut bahwa anggaran Agrinas hingga saat ini masih nol, sehingga perusahaan tidak dapat menjalankan program yang telah dirancang. Ia menilai hal ini sangat menghambat upaya mempercepat ketahanan pangan nasional.

Joao menambahkan, “Saya berusaha untuk membangkitkan animo dalam mengatasi masalah pertanian kita, tetapi dari beberapa pihak saya tidak melihat ada dukungan nyata dalam mewujudkan apa yang sudah diperintahkan langsung dari presiden kepada pembantu-pembantunya.”

Sebagai bentuk tanggung jawab dan evaluasi, Joao memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat dan pihak-pihak yang telah mempercayainya untuk mengemban posisi penting tersebut.

Halaman
12

Berita Terkini