Hardi juga mengungkapkan bahwa banyak orangtua siswa yang melaporkan dugaan keracunan karena menyantap menu MBG.
Tercatat ada 94 siswa dan 3 karyawan sekolah yang mengalami gejala keracunan.
"Setelah itu dari pihak Puskesmas, Polsek langsung meminta informasi dari sekolah ini. Bahkan sore harinya Bupati melakukan inspeksi langsung," bebernya.
Pada hari Rabu, 13 Agustus 2025 kegiatan belajar di SMPN 1 Gemolong berjalan seperti biasa.
Baca juga: Alasan Pemkab Purbalingga Izinkan Penjebolan Tembok Perumahan Untuk Pembangunan Dapur MBG
Hardi mengatakan, para siswa tengah menyiapkan sejumlah properti yang akan digunakan untuk mengikuti karnaval peringatan hari kemerdekaan di Kecematan, 19 Agustus 2025.
Namun demikian, puluhan siswa masih absen dengan alasan sakit.
Perinciannya, kelas VII ada 18 siswa, kelas VIII ada 35 siswa dan IX ada 9 11 siswa.
"Saya yakin ini efek dari kejadian keracunan kemarin," ungkapnya.
Hardi menambahkan, jika pihaknya belum mengetahui pasti apakah ada siswa yang menjalani rawat inap. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "251 Orang di Sragen Keracunan MBG, Karyawan SPPG Gemolong Syok Berat, Dapur Libur Sepekan"