Berita Nasional

Sosok Afrizal, Jualan Jagung Bakar Supaya Bisa Berangkat Jadi Paskibraka Nasional

Penulis: M Iqbal Shukri
Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERJUANGAN IBU - Perjuangan Juliana, Berangkatkan Afril ke Jakarta Demi Paskibraka Nasional: Jual Kompor hingga HP. Foto kolase Afril dan pasukan Paskibraka 2025.

TRIBUNJATENG.COM - Demi mewujudkan cita-cita anaknya menjadi paskibraka nasional, seorang ibu rela menjual barang berharga apapun.

Kisah itu datang dari Paulus Gregorius Afrizal, paskibraka perwakilan dari Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Saat ini, Afril duduk di kelas XI Sekolah Menengah Atas Katolik Frateran (Smater) Maumere, Kabupaten Sikka, NTT. 

Baca juga: Perjuangan Juliana, Berangkatkan Afril ke Jakarta Demi Paskibraka Nasional: Jual Kompor hingga HP

Baginya, masa latihan merupakan pengalaman berharga.

“Latihannya tiap hari kami cukup konsisten dan juga kami jaga kesehatan agar upacara berjalan lancar,” katanya, dilansir dari laman resmi Presiden RI pada Senin, (18/8/2025).

Dalam kesehariannya, Paulus membantu ekonomi keluarga dengan berdagang jagung bakar pada akhir pekan, sembari tetap membagi waktu untuk sekolah dan berlatih karate.

“Saya ingin meringankan beban orangtua saya. Jadi saya menyisihkan waktu untuk berjualan, latihan, dan tetap sekolah. Saya juga seorang atlet karate,” ujarnya.

Sementara dilansir dari Kompas.com, sang ibu, Magdalena Juliana (40), sangat bangga akan pencapaian putranya.

Selama proses seleksi, ia menceritakan putranya mendapat bantuan dari berbagai pihak selama mengikuti seleksi.

Afril, sapaan akrabnya, terlahir dari keluarga sederhana. 

Ia anak pertama dari enam bersaudara.

Gadai HP karena tak punya biaya untuk berangkat ke Jakarta Juliana mengaku sempat kebingungan soal biaya Paulus yang hendak berangkat ke Jakarta untuk mengikuti seleksi di tingkat nasional.

"Setelah lolos provinsi, saya bingung biaya untuk ke nasional. Ada satu kali medical check up yang harus diulang di Maumere. Biayanya Rp 175.000, sementara kami tidak punya uang sama sekali," katanya.

Juliana tak ingin mengecewakan putranya.

Ia tetap mengusahakan biaya tersebut dengan menjual perabotan rumah tangga. 

Halaman
12

Berita Terkini