Berita Regional

Bukannya Minta Maaf, 2 Pemotor yang Tabrak Mobil Kurir Malah Hajar Korban hingga Babak Belur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI PENGANIAYAAN: Seorang kurir di Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, menjadi korban pengeroyokan, Sabtu (16/8/2025). Dua pria menghajarnya tanpa ampun setelah mobilnya ditabrak kedua pelaku. (via Intisari)

TRIBUNJATENG.COM, BULELENG - Seorang kurir di Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, menjadi korban pengeroyokan.

Dua pria menghajarnya tanpa ampun setelah mobilnya ditabrak kedua pelaku.

Kejadiannya di wilayah Seririt, Sabtu (16/8/2025) sekitar pukul 15.00 Wita. 

Baca juga: Siswa SMA Kritis dan Jalani Operasi Kepala Setelah Dikeroyok, Polisi Tangkap 11 Pelajar

Aksi pengeroyokan itu terjadi saat sang kurir bernama Imam Fahri dalam perjalanan menuju Desa Ringdikit.

Dua pelaku bernama samaran Gimbal dan Tu Nik.

Korban dikeroyok setelah kedua pelaku menabrak mobil yang dikendarai kurir tersebut.

Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Yohana Rosalin Diaz, memberikan keterangan.

Dia menjelaskan, korban pengeroyokan merupakan warga Banjar Dinas Batu Agung, Desa/Kecamatan Gerokgak.

Aksi pengeroyokan itu berawal saat Imam yang merupakan kurir antar barang tengah melintas di ruas jalan Bubunan membawa mobil.

Setibanya di perempatan jalan menuju Desa Ringdikit, korban berpapasan dengan dua orang laki-laki mengendarai sepeda motor. 

"Dua laki-laki pelaku pengeroyokan itu diketahui bernama Agung Gimbal dan Tu Nik.

Keduanya melaju di arah yang sama dengan korban, yakni dari arah utara menuju selatan," jelasnya, Minggu (17/8/2025). 

Tak berselang lama, korban merasa mobil yang dia kendarai ditabrak dari arah belakang.

Sontak korban langsung menyalakan lampu sein kiri untuk berhenti di timur kantor Perbekel Bubunan. 

"Lalu korban keluar dari mobil sambil minta maaf. 

Tapi Agung Gimbal mendekati korban dan berkata 'Cai'," ucapnya. 

Sambil minta maaf pada dua pelaku pengeroyokan, korban berjalan ke belakang mobil. 

Saat itulah Tu Nik mendekati korban, kemudian langsung melakukan penganiayaan dengan melayangkan bogem mentah dan mengenai pelipis kiri. 

Pukulan Tu Nik menyebabkan korban kurir ini terjatuh. 

Tak puas dengan aksi pengeroyokan itu, Tu Nik kembali melayangkan pukulan. 

Aksi pemukulan tersebut dilakukan beberapa kali hingga pria 33 tahun itu tak bisa mengingat berapa banyak pukulan yang dia terima.

Bahkan saat akan berdiri, korban kembali mendapatkan pukulan dari Tu Nik.

Beruntung ada seorang warga bernama Pak Lonjor segera melerai aksi pengeroyokan itu.

Setelah pengeroyokan itu dihentikan warga, Agung Gimbal dan Tu Nik pergi meninggalkan korban di lokasi. 

Akibat pengeroyokan tersebut korban mengalami luka berdarah pada bagian pelipis kiri.

Korban tak bisa melanjutkan pekerjaan karena luka yang dialaminya.

Tak berselang lama seorang anggota Polsek Seririt datang ke lokasi, kemudian mengantarnya ke Polsek Seririt untuk membuat laporan resmi. 

"Mengenai peristiwa pengeroyokan ini sedang kami tindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan," tandasnya.

Aksi Sok Jagoan Dolar dan Robot di Buleleng

Sementara aksi pengeroyokan juga menimpa Dewa Made Romi Indrawan di Banjar Dinas Tengah, Kecamatan Banjar, Buleleng

Aksi pengeroyokan itu terjadi saat korban menghadiri acara potong gigi kerabatnya.

Saat berniat pulang dari acara tersebut, korban malah menjadi sasaran pengeroyokan.

Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka pada bagian punggung serta memar di wajah dan pundak belakang. 

Insiden pengeroyokan itu terjadi pada Jumat (15/8/2025) sekitar pukul 19.00 Wita saat acara potong gigi kerabat korban.

Lokasi pengeroyokan di Banjar Dinas Tengah, Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng.

Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Yohana Rosalin Diaz saat dikonfirmasi membenarkan adanya pengeroyokan tersebut.

Dikatakan dia, peristiwa pengeroyokan berawal saat Dewa Romi mengunjungi rumah keluarganya yang sedang ada upacara potong gigi sekitar pukul 08.00 wita.

Hingga pukul 12.30 wita, Dewa Romi bergabung dengan keluarga lain yang sedang minum minuman beralkohol atau miras di gang sebelah rumah Dewa Bom.

"Mereka minum miras sampai pukul 14.00 wita. Karena panas, akhirnya mereka memutuskan pindah tempat ke rumah Dewa Bom," ungkap Kasi Humas Polres Buleleng, Minggu (17/8/2025).

Di rumah Dewa Bom minum miras dilanjutkan, ada beberapa orang, diantaranya korban, Dewa Plonco, Aji Tek, Dewa Gredag, Dewa Putu Widiadnyana, Robot serta beberapa orang lainnya.

Saat itulah salah seorang dengan nama panggilan Robot diduga memancing emosi korban.

Saat itu Robot mengatakan pada korban menggunakan bahasa Buleleng, 'cai madan Dewa Romi, cai kuat minum', namun tidak direspon oleh Dewa Romi.

"Dia terus mengatakan kalimat itu, tapi tetap tidak direspon oleh korban. Hingga pukul 18.30 wita, korban pamit pulang.

Mereka merespon dengan baik, tapi baru sampai di pintu pagar, korban dikejar oleh pelaku Robot, kemudian terjadi pengeroyokan," ujarnya. 

Aksi pengeroyokan tersebut membuat korban sampai terjatuh.

Namun saat korban hendak bangun dan berusaha berlari, ia kembali mengalami pengeroyokan oleh oleh Dolar dan kawannya.

"Pukulan tersebut mengenai muka hingga korban terjatuh. Saat hendak bangun dan berlari, korban dipukul lagi dari belakang.

Hingga seorang tetangga yang kebetulan melintas, langsung membawa korban pergi dari tempat tersebut," ucapnya. 

Peristiwa pengeroyokan ini menyebabkan Dewa Romi mengalami luka pada bagian punggung, memar pada pelipis dan muka serta sakit dibagian leher kanan bagian belakang.

Ia selanjutnya melaporkan peristiwa pengeroyokan yang dialami korban ke Polsek Banjar untuk mendapat penanganan.

"Laporan sudah kami terima dan saat ini masih proses penyelidikan," tandas Kasi Humas Polres Buleleng. (mer)

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul 2 PRIA LOKAL Hajar Imam Tanpa Ampun di Seririt Buleleng, Tabrak Mobil Orang Malah Pukuli Korban

Baca juga: Pemuda Dianiaya Ayah Kekasihnya saat Apel, Dilarikan ke RS dengan Sejumlah Luka Tusuk

Berita Terkini