Saat melihat Karisto tidak stabil, Afgan pun spontan menggandeng tangannya.
"Saya pas liat teman Karisto Dimara mulai goyang, saya respek dan langsung raih tangan lalu diikuti Frans Koloway," jelasnya.
Ia mengatakan, sejak awal pelatih telah mengajarkan kepada seluruh pasukan agar bisa berjiwa korsa selama momentum tersebut.
Jiwa korsa adalah semangat kebersamaan, kesetiakawanan, dan loyalitas dalam suatu kelompok atau organisasi, seringkali dikaitkan dengan rasa kekeluargaan dan solidaritas.
"Saya hanya mau ketika masuk lengkap, maka keluar pun harus lengkap tanpa harus ada yang tertinggal di lapangan," katanya.
Baca tanpa iklan