TRIBUNJATENG.COM - Inilah yang membedakan kondisi cacingan yang dialami Raya dengan cacingan pada anak yang lainnya.
Raya adalah seorang anak perempuan berusia 4 tahun asal Sukabumi, Jawa Barat.
Ia menjadi sorotan setelah meninggal dunia dengan cara tak biasa.
Selama hidupnya yang singkat, Raya harus berjuang melawan penyakit cacingan atau ascariasis (Ascaris lumbricoides).
Baca juga: 10 Fakta Raya Bocah Sukabumi Meninggal Tubuh Penuh Cacing: Sering di Kolong Rumah Bersama Ayam
Raya mengembuskan napas terakhir di RSUD R Syamsudin, Kota Sukabumi, pada Senin (22/7/2025) pukul 14.24 WIB.
Kasus ini mencuat setelah unggahan kondisi Raya viral di media sosial.
Unggahan itu mengungkap fakta memilukan:
Cacing dalam jumlah sangat banyak sudah menyebar hingga ke organ vital seperti paru-paru dan otak.
Kondisi Medis yang Parah
Ketua Tim Penanganan RSUD R Syamsudin, dr Irfan Nugraha, menjelaskan bahwa kasus infeksi cacing pada Raya sudah sangat parah.
“Sebenarnya infeksi cacing itu relatif sering pada pasien anak. Tapi tidak sampai separah ini.
Kalau cacing sudah muncul saat buang air besar, biasanya bisa ketahuan.
Tapi dalam kasus Raya, cacingnya sudah besar-besar dan jumlahnya sangat banyak,” ujar Irfan dikutip dari Tribun Jabar, Rabu (20/8/2025).
Menurutnya, kondisi ini menjadi fatal karena penanganan yang terlambat.
Saat dirawat di ICU, cacing-cacing bahkan keluar dari hidung, mulut, hingga anus.
“Dalam kasus ini, infeksi sudah menyebar ke paru-paru dan otak. Cacing ditemukan keluar dari hidung, artinya sudah mencapai saluran napas atau pencernaan bagian atas,” tambahnya.
Penularan dan Bahayanya
Askariasis atau penyakit cacing gelang merupakan salah satu infeksi parasit paling umum di dunia.
Penyakit ini ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing dari kotoran manusia.
Setelah masuk ke tubuh, telur menetas di usus dan larva cacing menyebar melalui aliran darah.
Jika tidak segera ditangani, cacing bisa bermigrasi ke organ vital dan menimbulkan komplikasi serius.
Gejala Infeksi Cacing Gelang
Banyak penderita askariasis tidak menunjukkan gejala, tetapi infeksi berat bisa menimbulkan keluhan serius.
Gejala bervariasi sesuai fase penyakit:
• Fase awal (larva): batuk, napas pendek, demam, mirip asma atau pneumonia.
• Fase lanjut (cacing dewasa): sakit perut, mual, muntah, diare, penurunan berat badan. Pada kasus parah, cacing bisa menyumbat usus hingga menimbulkan obstruksi.
Komplikasi paling berbahaya termasuk:
• Penyumbatan usus akibat cacing menggumpal.
• Gangguan pada saluran empedu dan pankreas.
• Penyebaran ke paru-paru, saluran napas, hingga otak, seperti yang dialami Raya.