TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Jalan penghubung Kudus-Purwodadi tepatnya di Kecamatan Undaan tengah dilakukan perbaikan.
Akibatnya, lalu lintas sedikit tersendat karena selama perbaikan diberlakukan skema buka tutup.
Perbaikan jalan provinsi ini dimulai sejak dari ruas Tanjungkarang, Kecamatan Jati. Pantauan di lokasi, ada beberapa titik jalan yang sedang diperbaiki.
Mulai dari Tanjungkarang, Jetiskapuan, Ngemplak, Undaan Lor, Undaan Tengah, dan Undaan Kidul.
Jalan beton yang semula rusak kemudian dihancurkan dan dibongkar. Setelah itu jalan akan kembali dibeton dengan landasan yang dipadatkan terlebih dahulu.
Jalan yang telah dibongkar tersebut menyisakan lubang menganga dan tergenang air.
Agar pengendara tidak terperosok, terpasang pembatas jalan dan benang di setiap lubang. Kemudian di beberapa sisi juga terdapat penanda agar pengendara berhati-hati.
Salah seorang warga Undaan, Hafiza Syarifa, merespons positif pembangunan jalan tersebut.
Sebab, sebelumnya jalan provinsi yang ada di Kecamatan Undaan tersebut menjadi salah satu momok bagi pengendara. Kondisinya rusak cukup parah.
Di beberapa bagian bahkan berlubang.
“Dulu sempat diperbaiki dengan cara ditambal, tapi kembali rusak,” ujar Hafiza.
Namun, Hafiza berharap agar perbaikan tidak memakan waktu lama.
Pasalnya jalan tersebut merupakan urat nadi bagi warga Undaan yang hendak berangkat kerja ke Kota Kudus atau sebaliknya. Selain itu jalan ini juga menghubungkan antara Kabupaten Kudus dengan Kabupaten Grobogan.
“Kalau perbaikan terlalu lama, yang repot warga karena aktivitasnya tersendat. Apalagi saat pagi atau saat pulang kerja, lalu lintas biasanya ramai,” katanya.
Kendala Cuaca
Terpisah, Kepala Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) Wilayah Pati Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah Api D. Prasetiyaji mengatakan, proses perbaikan jalan provinsi yang menghubungkan Kudus-Purwodadi tersebut terkendala cuaca. Alhasil proses perbaikan terhambat.
Misalnya saja hujan yang melanda Kudus tenpo hari mengakibatkan proses perbaikan terkendala. Akibat hujan, jalan yang hendak dibeton tergenang air. Hal inilah yang membuat pekerja di lapangan terlebih dahulu harus menguras genangan.
“Sebelum dibeton, kami padatkan dulu pondasi bawahnya. Kalau terkena hujan, airnya ngendon (menggenang), karena airnya tidak bisa meresap karena bawahnya sudah kami padatkan,” kata Prasetiyaji.
Perbaikan jalan Kudus-Purwodadi ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 7,7 miliar dari APBD Provinsi Jawa Tengah. Perbaikan ini hanya menyasar ke titik ruas jalan yang rusak.
“Total ada 403 segmen. Setiap segmen ada enam meter. Untuk jalan yang masih baik kami lewati. Kami fokuskan pada titik jalan yang rusak terlebih dulu,” katanya.
Perbaikan ruas jalan Purwodadi-Kudus nantinya akan dilakukan sampai ke ruas jalan provinsi yang ada di Desa Lambangan, Kecamatan Undaan. Ruas jalan ini merupakan wilayah terluar dari Kabupaten Kudus yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Grobogan.
Untuk perbaikan sudah dimulai sejak 20 Juni 2025. Rencananya pengerjaan akan dilakukan selama 180 hari. Jika mengacu pada dokumen pengerjaan jalan, katanya, target selesai pada 16 Desember 2025.
Namun Prasetiyaji berharap sebelum 16 Desember 2025 pengerjaan bisa selesai. Mengingat jalan tersebut merupakan akses utama bagi warga Kudus terutama warga di Kecamatan Undaan.
“Harapan bisa selesai pengerjaan jalan sebelum kontrak berakhir. Karena sebaiknya sesegera mungkin, karena kenyamanan warga dipertaruhkan,” kata dia. (*)
Baca juga: Math City Map, Senjata Rahasia Guru Semarang Tingkatkan Literasi Numerasi Siswa
Baca juga: Pemilik Warung di Jawa Tengah Didenda Ratusan Juta Gegara Tes Aktivasi Paket Wifi & Siaran Sepakbola
Baca juga: Muhammad Ragil Jadi Amunisi Baru Kendal Tornado FC