Bahkan, pada upacara HUT ke-80 RI di Halaman Kantor Setda Kabupaten Pati, peran Sudewo sebagai inspektur upacara digantikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.
Taj Yasin menyebut hadir karena diutus Gubernur Ahmad Luthfi untuk menggantikan Sudewo yang tengah sakit.
Aksi menyalakan lilin ini seolah menjadi gerakan bernuansa satire atau sindiran terhadap Sudewo yang "menghilang" setelah didemo warga.
Tidak diketahui siapa yang menjadi inisiator aksi ini.
Masyarakat Pati Bersatu pun tidak tahu-menahu.
Baca juga: Bupati Pati Sudewo Masih Absen Rapat Paripurna DPRD, Setelah Seminggu Lalu Didemo Warga
Tidak Tahu Siapa Inisiatornya
Salah satu koordinator Posko Masyarakat Pati Bersatu, Hanif Wagirin mengatakan bahwa aksi menyalakan lilin ini bukan dikomandoi oleh pihaknya.
"Kami dari Masyarakat Pati Bersatu tidak tahu kalau ada aksi ini."
"Di pamflet yang tersebar pun tidak jelas siapa Korlap atau penanggungjawabnya."
"Saya tidak tahu apakah ada 'permainan' di balik ini."
"Mungkin juga memang spontanitas warga."
"Intinya aksi ini bukan dari Masyarakat Pati Bersatu," jelas Hanif.
Dia menduga, warga yang melihat pamflet di media sosial tergerak untuk datang ke alun-alun sambil membawa lilin.
Kemudian warga lain yang melihat terpancing sehingga semakin banyak yang menyalakan lilin di alun-alun.
"Kalau di pamflet yang tersebar di medsos, dikatakan bahwa aksi ini dilakukan untuk memperingati tujuh hari Bupati meninggalkan pendopo."