Demo 13 Agustus Pati

Satu Video Call Batalkan Rencana Demo Lengserkan Bupati Pati, Husein Tak Gentar Dituding Terima Suap

Penulis: Lyz
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VIDEO CALL - Tangkapan layar panggilan video (video call) inisiator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Ahmad Husein, dengan Bupati Pati Sudewo. Panggilan video dilakukan pada Selasa (19/8/2025). Husein mengaku sudah berdamai dengan Sudewo dan tidak lagi menuntutnya lengser.

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Ahmad Husein, inisiator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB), resmi membatalkan rencana aksi unjuk rasa yang sebelumnya dijadwalkan pada 25 Agustus 2025.

Keputusan tersebut ia ambil usai menjalin komunikasi langsung dengan Bupati Pati, Sudewo.

Husein mengungkapkan, kesepakatan damai tercapai setelah dirinya melakukan panggilan video dengan Sudewo pada Selasa (19/8/2025).

Dalam pertemuan virtual itu, ia menegaskan tidak lagi menuntut agar Bupati Pati lengser dari jabatannya.

Padahal sehari sebelumnya, Senin (18/8/2025), Husein sempat menyatakan akan menggelar aksi besar dengan menghadirkan hingga 50 ribu massa.

 Aksi itu direncanakan untuk mendesak DPRD Pati segera menuntaskan pembahasan Pansus Hak Angket yang menyoroti kepemimpinan Bupati Sudewo.

Bahkan, demi menghindari konflik dengan kesepakatan AMPB bersama Polresta Pati yang melarang aksi selama Pansus berlangsung, Husein menyiapkan bendera baru dengan nama Aliansi Masyarakat Pati Timur Bersatu.

Namun, hanya dalam hitungan hari, rencana tersebut dibatalkan.

Husein juga menyatakan dirinya telah menarik diri dari sebagian kelompok yang tetap memilih mengawal jalannya Pansus Hak Angket dengan mendirikan posko di depan Gedung DPRD Pati.

“Sudah batal ini, saya sudah tidak berkecimpung di sana lagi, dan masyarakat sudah saya kasih tahu, tanggal 25 batal.

Pertimbangannya, semakin saya lihat, orang-orang itu semakin melenceng jauh.

Kayak-kayak ditunggangi politik, kalau saya kan dari awal riil dari masyarakat,” jelas dia pada TribunJateng.com via sambungan telepon, Selasa (19/8/2025).


Husein mengaku membatalkan rencana aksi lanjutannya karena merasa hanya dimanfaatkan oleh segelintir orang yang sudah ditunggangi kepentingan politik.


“Intinya mohon maaf pada masyarakat. Masyarakat Pati Timur Bersatu menyatakan tanggal 25 batal demo,” kata dia.


Husein menegaskan, dirinyalah yang pertama kali mencetuskan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu. Namun, dia saat ini sudah tidak mau ikut campur lagi dengan proses Pansus Hak Angket yang berlangsung di DPRD Pati.


Dia bahkan meyakini bahwa gerakan “teman-temannya” yang saat ini masih mengawal Pansus Hak Angket sudah tidak murni lagi.


“Saya dan massa saya sudah melepaskan diri dari mereka,” ucap dia.


Husein membenarkan, dirinya baru saja berkomunikasi dengan Bupati Pati Sudewo melalui panggilan video call.


Dalam panggilan itu, menurut dia Sudewo sudah mendengarkan semua aspirasinya.


“Betul, saya tadi video call-an sama Pak Bupati. Pertama saya dulu yang menghubungi, kemudian saya ditelepon Pak Bupati. Beliau posisi lagi di kantor. Aspirasi saya diterima oleh Pak Bupati dari bawah, ibaratnya kepala desa saya suruh tekan Pak Bupati agar pembangunannya maksimal. Biar pembangunan itu tahun ini membangun, tahun depan dana desanya buat yang lain,” jelas dia.


Husein mengatakan, dirinya sudah berdamai dengan Sudewo. Baginya, Sudewo sudah membuktikan bisa merangkul masyarakat dengan mengakomodasi tuntutan-tuntutan massa.


“Saya secara pribadi sudah tidak ada tuntutan Sudewo lengser. Kalau saya dari awal kan memang dari masyarakat, tidak ada tunggangan politik,” ucap dia.


Namun, Husein enggan menyebut dirinya keluar dari AMPB. Sebab, dia mengeklaim, dirinyalah yang mencetuskan nama itu. Bahkan dia hendak mengurus legalitas nama AMPB sebagai organisasi.


“Tapi saya sudah tidak terlibat dengan gerakan yang masih berjalan sekarang. Saya sama Pak Sudewo sekarang baik-baik saja,” jelas dia.


Husein menyadari, pernyataannya ini akan mendatangkan tudingan-tudingan negatif dari publik terhadap dirinya. Namun, dia mengaku tak ambil pusing seandainya pun dituduh menerima suap.


“Biarin saja, besok kan kelihatan (apakah saya disuap atau tidak). Wong omahku yo elek wae kok (Orang rumahku ya jelek saja kok),” tandas dia. (mzk)

 

Berita Terkini