TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN — Suasana di area Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Ungaran, Jalan Kyai Sono, Ungaran, Genuk, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, tak seperti biasanya, Kamis (21/8/2025).
Keramaian di sana tampak seperti pesta kecil, tawa anak-anak memenuhi udara.
Mereka berlarian, kejar-kejaran, ada yang bermain di bawah pohon, ada pula yang duduk manis di tikar bersama orangtua mereka.
Baca juga: Kisah Davin, Siswa Tuna Rungu yang Percaya Diri Tampil dalam Lomba Pacu Jalur SLB Negeri Semarang
Namun bukan soal acara ulang tahun atau perayaan, melainkan jam istirahat yang kini terasa lebih hidup dan bermakna berkat satu hal sederhana, yakni makan bersama dengan menu yang sama.
Di antara gelak tawa itu, tampak puluhan anak duduk di teras kelas atau di dalam ruangan, menyantap makanan dari foodtray stainless steel.
Mereka makan dengan lahap.
Menu hari itu meliputi nasi kuning, daging ayam, kering tempe, buah kelengkeng segar, dan minuman susu.
Di tengah keramaian itu, Kepala SLB Negeri Ungaran, Wiji Rahayu, tampak berjalan dari satu kelompok ke kelompok lain, sesekali menunduk menyapa muridnya, memastikan semuanya kenyang dan bahagia.
Sudah tiga hari program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan di sekolah mereka, dan Wiji tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya.
“Di sini kami dapat 227 porsi, sesuai jumlah siswa dan semua kelas dapat, dari kelas 1 sampai kelas 12.
Anak-anak senang, orangtua merasa terbantu, tidak perlu lagi menyiapkan bekal,” kata Wiji.
Program MBG adalah inisiatif Presiden RI, Prabowo Subianto, sebagai bagian dari upaya menciptakan generasi sehat dan unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Kemudian, SLB Negeri Ungaran, menjadi satu di antara sekolah yang turut mendapat perhatian dari pemerintah.
“Saya senang karena SLB ikut diperhatikan.
Dulu, kadang ada anak datang belum sarapan karena orangtuanya harus berangkat kerja pagi-pagi, sekarang semua bisa makan bersama,” imbuh Wiji.