Pertamina
Lukas Terbantu Program Pembangunan Desa dari Pertamina
Pertamina melalui program Desa Energi Berdikari (DEB) menghadirkan solusi energi terbarukan.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pertamina melalui program Desa Energi Berdikari (DEB) menghadirkan solusi energi terbarukan berupa lima unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Program ini telah memberi manfaat langsung bagi lebih dari 167 rumah tangga atau sekitar 500 jiwa.
Di Desa Singapure, keberadaan energi terbarukan turut meningkatkan produktivitas kelompok pengelola kopi.
Harga jual kopi yang semula Rp 150 ribu kini naik menjadi Rp 200 ribu per kilogram, sehingga rata-rata penghasilan warga bertambah lebih dari Rp 1 juta per bulan.
Sementara di Dusun Rantau Dedap, masyarakat berhasil mengembangkan ekowisata Danau Deduhuk, dengan jumlah pengunjung yang meningkat dua kali lipat dan munculnya produk turunan seperti donat kentang dan jus stroberi.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga Pecahkan 3 Rekor MURI di Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Salah satu warga, Lukas, menyebut keberadaan PLTMH sangat dirasakan manfaatnya.
“PLTMH ini sangat bermanfaat untuk kami, mampu meningkatkan pendapatan warga."
"Saya mengapresiasi langkah Pertamina membangun fasilitas ini,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).
Ia menambahkan, pelatihan yang diberikan Pertamina juga membantu warga mengatasi kendala pemasaran produk kopi.
“Pendapatan warga meningkat setelah ada pelatihan pengolahan dan pemasaran kopi,” kata Lukas
Sementara itu, Pjs. Corporate Secretary Kilang Pertamina Internasional (KPI), Milla Suciyani, mengatakan DEB Sumsel merupakan salah satu program unggulan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) KPI yang sejalan dengan kebijakan perusahaan dalam pemerataan akses energi dan pemberdayaan masyarakat.
Baca juga: Ke Komut Pertamina, KPI Tegaskan Pertamina SAF Kilang Cilacap sebagai Produk Unggulan Dekarbonisasi
“KPI berkomitmen menghadirkan energi bersih yang terjangkau, sekaligus membuka peluang pemberdayaan ekonomi masyarakat."
"Melalui DEB Sumsel, kami ingin memastikan keberadaan energi mendorong kemandirian desa dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan, inisiatif ini mendukung agenda pembangunan nasional melalui Asta Cita, khususnya poin membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa, serta memperkuat kehidupan harmonis dengan lingkungan.
“Dengan terwujudnya DEB Sumsel 2025, KPI menegaskan perannya sebagai subholding yang tidak hanya menjalankan bisnis kilang dan petrokimia, tetapi juga mengemban tanggung jawab sosial untuk energi berkelanjutan, pemberdayaan ekonomi lokal, dan dukungan pada agenda pembangunan nasional,” tutup Milla. (Laili S/***)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.