Tribun Jateng Hari Ini
Akses Produk Pangan Bulog bakal Tersedia 870 Toko Kelontong SRC di Jateng
Jaringan toko kelontong SRC memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di masyarakat.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Vito
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Perum Bulog menjalin kolaborasi strategis dengan Sampoerna Retail Community (SRC) untuk semakin memperluas akses masyarakat terhadap pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau.
Melalui program Rumah Pangan Kita (RPK), sebanyak 10.000 toko kelontong SRC di seluruh Indonesia ditargetkan menjadi mitra distribusi pangan pokok seperti beras SPHP, minyak goreng, dan gula.
Proyek percontohan telah berjalan di Jateng dan DIYa sejak Februari hingga Agustus 2025, yang melibatkan sekitar 500 toko SRC dengan total nilai transaksi mencapai Rp 4,1 miliar.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jateng, Sri Muniati menyampaikan, jaringan toko kelontong SRC memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di masyarakat.
"Kontribusi jaringan SRC dalam beberapa bulan terakhir sudah menyumbang 17 persen dari saluran ritel Bulog. Bayangkan bila 10 ribu toko kelontong SRC aktif menjadi mitra RPK, tentu efektivitas distribusi pangan, khususnya beras SPHP, akan semakin besar," katanya, usai menghadiri Program Hulu ke Hilir Mendukung Kemandirian Pangan, di Semarang, Selasa (16/9).
Hingga kini, menurut dia, terdapat 471 toko SRC di Jateng yang resmi bergabung sebagai RPK. Dari jumlah tersebut, 81 persen atau 373 toko sudah aktif bertransaksi.
"Target jaringan SRC di Jateng itu lebih kurang 870 SRC yang bisa diharapkan bergabung menjadi sahabat RPK dari 10.000 seluruh Indonesia. Nah, hingga saat ini, jumlah yang sudah menjadi sahabat RPK adalah 471 SRC. Dari jumlah itu, 373 atau 81 persen sudah bertransaksi, sudah menjadi eh RPK aktif dari SRC," jelasnya.
Selain memperkuat hilir, Sri menuturkan, kerja sama itu juga menyentuh sektor hulu. Sampoerna melalui SRC memberikan pembinaan kepada petani tembakau agar dapat mengembangkan komoditas lain seperti padi.
Dengan begitu, ke depan petani binaan SRC diharapkan bisa menjadi mitra Bulog dalam penyerapan gabah.
Sekda Jateng, Soemarno menilai, inisiatif itu sejalan dengan visi pemprov menjadikan Jateng sebagai lumbung pangan nasional.
Kolaborasi dari hulu hingga hilir itu tidak hanya menjamin keterjangkauan harga pangan, tetapi juga memberikan prospek bagi petani.
"Termasuk anak-anak muda yang mulai terjun ke sektor pertanian. Distribusi pangan lewat jaringan SRC di kampung-kampung akan membantu menekan inflasi sekaligus menjaga keseimbangan harga," jelasnya.
Dengan sinergi Bulog, SRC, dan pemda, Soemarno meyakini program RPK mampu memperkuat ketahanan pangan sekaligus memberdayakan pelaku UMKM ritel di seluruh Indonesia. (Eka Yulianti Fajlin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.