Jawa Tengah
10 Ribu Toko Kelontong SRC Ditargetkan Jadi Mitra Distribusi Pangan dari Bulog
Kolaborasi strategis antara Sampoerna Retail Community (SRC) dan Perum Bulog semakin memperluas akses masyarakat terhadap pangan pokok.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kolaborasi strategis antara Sampoerna Retail Community (SRC) dan Perum Bulog semakin memperluas akses masyarakat terhadap pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau.
Melalui program Rumah Pangan Kita (RPK), sebanyak 10.000 toko kelontong SRC di seluruh Indonesia ditargetkan menjadi mitra distribusi pangan pokok seperti beras SPHP, minyak goreng, dan gula.
Proyek percontohan telah berjalan di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sejak Februari hingga Agustus 2025, melibatkan sekitar 500 toko SRC dengan total nilai transaksi mencapai Rp 4,1 miliar.
Baca juga: Supriyono Botok Siap Hadapi Laporan Yayak Gundul soal Tudingan Penggelapan Donasi Warga Pati
Baca juga: Polisi Bakal Sita Barang Bukti Kasus Dugaan Penganiayaan dr Astra oleh Dosen Unissula, Apa Sajakah?
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jateng, Sri Muniati menyampaikan, jaringan toko kelontong SRC memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di masyarakat.
"Kontribusi jaringan SRC dalam beberapa bulan terakhir sudah menyumbang 17 persen dari saluran ritel Bulog. Bayangkan bila 10 ribu toko kelontong SRC aktif menjadi mitra RPK, tentu efektivitas distribusi pangan, khususnya beras SPHP, akan semakin besar," jelas Sri, usai menghadiri Program Hulu ke Hilir Mendukung Kemandirian Pangan, di Semarang, Selasa (16/9/2025).
Hingga saat ini, terdapat 471 toko SRC di Jawa Tengah yang resmi bergabung sebagai RPK. Dari jumlah tersebut, 81 persen atau 373 toko sudah aktif bertransaksi.
"Target jaringan SRC di Jateng itu lebih kurang 870 SRC yang bisa diharapkan bergabung menjadi sahabat rumah pangan kita dari 10.000 seluruh Indonesia. Nah, hingga aat ini, jumlah yang sudah menjadi sahabat RPK adalah 471 SRC. Dari jumlah itu, 373 atau 81 persen sudah bertransaksi, sudah menjadi eh RPK aktif dari SRC," urainya.
Selain memperkuat hilir, kerja sama ini juga menyentuh sektor hulu. Menurut Sri, Sampoerna melalui SRC memberikan pembinaan kepada petani tembakau agar dapat mengembangkan komoditas lain seperti padi. Dengan begitu, ke depan petani binaan SRC diharapkan bisa menjadi mitra Bulog dalam penyerapan gabah.
Sekda Jateng, Soemarno menilai, inisiatif ini sejalan dengan visi provinsi sebagai lumbung pangan nasional. Kolaborasi dari hulu hingga hilir ini tidak hanya menjamin keterjangkauan pangan, tetapi juga memberikan prospek bagi petani.
"Termasuk, anak-anak muda yang mulai terjun ke sektor pertanian. Distribusi pangan lewat jaringan SRC di kampung-kampung akan membantu menekan inflasi sekaligus menjaga keseimbangan harga," jelasnya.
Dengan sinergi Bulog, SRC, dan pemerintah daerah, program RPK diyakini mampu memperkuat ketahanan pangan sekaligus memberdayakan pelaku UMKM ritel di seluruh Indonesia. (eyf)
Nilai Ekspor Nonmigas Jateng Naik, Terbesar Perlengkapan Elektrik, Pakaian Justru Turun |
![]() |
---|
Ojol di Jateng Akan Dapat Insentif Pajak, Ini Besarannya |
![]() |
---|
Warga Desa di Wonosobo Ini Bayar Pajak Dengan Sampah |
![]() |
---|
Bank Jakarta Pastikan Dana Nasabah Aman Setelah Kejati Jateng Tetapkan 3 Tersangka Kredit Fiktif |
![]() |
---|
GPIB Immanuel Gereja Tertua Jawa Tengah, Saksi Sejarah Hingga Pemugaran Rp 28 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.