Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PGN

PGN Bangun IPAL Sentra Tahu Jombang, Targetkan Tekan 77 Persen Polusi Organik

PGN bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Pemda Kabupaten Jombang menjalin sinergi melalui program CSR di Jombang.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
KAMPUNG PANGAN: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Pemda Kabupaten Jombang menjalin sinergi melalui program Tanggung Jawab Sosial (CSR) untuk melaksanakan program Community Development Kampung Pangan BERSINAR (Berwawasan Lingkungan, Higienis dan Tenar). Program ini ditujukan untuk mendorong Kabupaten Jombang sebagai pusat industri tahu yang ramah lingkungan. (Dok PGN) 

TRIBUNJATENG.COM, JOMBANG - PT Pertamina Persero sebagai Holding Migas melalui Subholding Gas, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Pemda Kabupaten Jombang menjalin sinergi melalui program Tanggung Jawab Sosial (CSR) untuk melaksanakan program Community Development Kampung Pangan BERSINAR (Berwawasan Lingkungan, Higienis dan Tenar).

Program ini ditujukan untuk mendorong Kabupaten Jombang sebagai pusat industri tahu yang ramah lingkungan.

Lebih lanjut, Kampung Pangan BERSINAR juga digagas untuk membantu meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan sosial masyarakat.

Inisatif Kampung Pangan BERSINAR bermula dari persoalan limbah pabrik tahu di Kabupaten Jombang yang telah menjadi isu lingkungan serius selama bertahun-tahun.

Terdapat 88 industri tahu yang belum memiliki sistem pengelolaan limbah, sehingga berdampak negatif pada kualitas air sungai, lahan pertanian dan kesehatan masyarakat sekitar.

Kegiatan program Kampung Pangan Bersinar akan dilakukan di berbagai titik.

Pada aspek lingkungan bertajuk “Tangguh Jombang”, akan dibangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal untuk mengolah air limbah tahu dan dapat menampung kurang lebih dari 88 usaha tahu rumahan.

Dari 88 pabrik tahu yang beroperasi di Kecamatan Jogoroto setiap harinya membutuhkan pasokan kedelai mencapai 84 ton per hari.

Dari proses produksi tersebut, dihasilkan limbah cair dengan volume sekitar 1.260 m3 atau setara 1.260.000 liter per hari, dengan kandungan Biological Oxygen Demand (BOD) mencapai 4.200 kilogram per hari.

Melalui pengolahan dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, kadar BOD berhasil ditekan secara signifikan menjadi hanya 960 kilogram per hari, sehingga kualitas limbah yang dihasilkan lebih ramah lingkungan dan sesuai dengan standar pengelolaan lingkungan berkelanjutan.

"Sentra tahu jombang dipilih oleh KLH untuk dibantu, karena laporan dari DLH Jombang untuk mencari solusi pengelolaan limbah dan memperbaiki kualitas air Sungai Brantas."

"Hal ini juga untuk mengurangi gesekan horizontal dan pengelolaan konservasi air tanah," ujar Tulus Laksono selaku Direktur Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air.

Baca juga: PGN Tingkatkan Kesadaran Warga Karangkiting Gresik Pentingnya Keamanan Infrastruktur Gas Bumi

"Pabrik tahu di Jogoroto Jombang yang menyerap ribuan tenaga kerja dengan penghasilan diatas UMR, membawa tantangan besar dalam pengelolaan limbah produksi tahu yang mencemari sungai."

"Kami sangat berterimakasih atas kerjasama pembangunan IPAL Komunal antara KLH dan DLH Jombang dengan dukungan penuh dari Pertamina Grup melalui PGN," ucap Bupati Jombang Warsubi.

"Sebagai Subholding Gas Pertamina, PGN berkolaborasi dengan KLH dan Pemda Jombang untuk merumuskan solusi yang terpadu untuk mengatasi isu lingkungan yang ada."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved