Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Harga Emas Melonjak Hampir Dua Kali Lipat dalam 2 Tahun, Tembus Rp 2,1 Juta per Gram

Dari kisaran Rp 1,1 juta per gram pada pertengahan 2023, kini emas telah menembus Rp 2,122 juta per gram per Jumat (20/9/2025).

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Emas antam di Butik Emas Logam Mulia Semarang, berlokasi di blok A7 DP Mall, Jalan Pemuda No 150 Semarang. 

 

Harga Emas Melonjak Hampir Dua Kali Lipat dalam 2 Tahun, Tembus Rp 2,1 Juta per Gram

TRIBUNJATENG.COM – Harga emas batangan Antam terus menanjak dalam dua tahun terakhir. Dari kisaran Rp 1,1 juta per gram pada pertengahan 2023, kini emas telah menembus Rp 2,122 juta per gram per Jumat (20/9/2025).

Kenaikan ini setara dengan hampir 90 persen, menjadikan emas salah satu instrumen investasi yang paling menarik di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Awal Kenaikan Sejak 2023

Pada pertengahan 2023, harga emas Antam masih stabil di kisaran Rp 1,100.000 hingga Rp 1,200.000 per gram. Namun, perlahan harga mulai menanjak seiring melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, meningkatnya inflasi, hingga ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia.

Menurut data Trading Economics, harga emas dunia juga mencatat rekor tinggi, sehingga memicu kenaikan harga emas domestik dalam rupiah.

Puncak Harga 2025

Kini, pada September 2025, harga emas batangan Antam berada di posisi Rp 2.122.000 per gram, sedangkan harga buyback tercatat Rp 1.969.000 per gram.
“Selisih antara harga jual dan buyback memang cukup besar, sehingga investor harus jeli jika ingin menjadikan emas sebagai instrumen jangka pendek,” tulis laporan Kontan Pusat Data.

Faktor Pemicu Lonjakan

Beberapa faktor yang disebut berkontribusi pada kenaikan harga emas antara lain:

Inflasi global yang masih tinggi.

Kebijakan bank sentral, terutama Federal Reserve, terkait suku bunga.

Permintaan tinggi dari China dan India.

Pembelian emas dalam jumlah besar oleh bank sentral dunia.

Kondisi geopolitik yang memicu investor mencari aset aman (safe haven).


Risiko bagi Investor

Meski harga emas naik tajam, analis mengingatkan adanya potensi koreksi sewaktu-waktu.
“Kalau ada kenaikan suku bunga agresif atau rupiah menguat, harga emas dalam negeri bisa terkoreksi,” ujar seorang analis pasar emas.

Namun, bagi mereka yang sudah membeli emas sejak 2023, keuntungan yang didapat cukup signifikan.

Prediksi ke Depan

Analis memperkirakan harga emas masih berpotensi naik hingga akhir 2025, seiring prospek pelonggaran suku bunga di AS. Meski begitu, investor tetap diimbau berhati-hati dan menyesuaikan portofolio dengan profil risiko masing-masing.


(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved