Tribun Jateng Hari Ini
AHY bakal Upayakan Optimalisasi Bandara Mangkrak
presiden meminta bandara yang belum beroperasi optimal untuk segera dimanfaatkan agar mampu mendorong produktivitas daerah.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pemerintah tengah mengevaluasi sejumlah bandara yang telah dibangun, tetapi belum beroperasi secara optimal, alias mangkrak.
Bandara-bandara mangkrak itu banyak terdapat di Pulau Jawa seperti Bandara Kertajati di Majalengka Jawa Barat, Bandara Ngloram di Blora Jawa Tengah, Bandara Jenderal Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah, hingga Bandara Dhoho di Kediri Jawa Timur.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, evaluasi bandara-bandara mangkrak tersebut atas arahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurut dia, presiden meminta bandara yang belum beroperasi optimal untuk segera dimanfaatkan agar mampu mendorong produktivitas daerah.
"Saya cukup intensif berkomunikasi, berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan," katanya, dikutip dari siaran pers, Jumat (31/10).
AHY menyebut pentingnya pembangunan infrastruktur tidak berdiri sendiri tanpa dukungan konektivitas dan aktivitas ekonomi di sekitarnya.
"Bicara interkonektivitas antardaerah ini memang penting, dan ingat kita tidak bisa hanya berbicara Jawa. Kita bukan Jawa-sentris, tapi kita memikirkan Aceh hingga Papua,” ucapnya.
Ia menyebut, pemerintah saat ini melakukan sinkronisasi lintas sektor agar setiap bandara yang telah dibangun bisa diintegrasikan dengan pusat kegiatan ekonomi, pariwisata, dan logistik di daerahnya masing-masing.
"Kami berharap ini juga bisa kami kawal bandara yang belum terlalu optimal agar dapat dioptimalkan, termasuk arahan presiden. Bagaimana bandara-bandara itu kalau tergelar dengan baik, maka bisa juga meningkatkan sektor pariwisata,” bebernya.
Ketua Umum Partai Demokrat itu menegaskan, penguatan bandara bukan hanya soal moda transportasi, melainkan strategi memperkuat daya saing ekonomi lokal.
“Ini penting, wisatawan yang diharapkan dapat membangun sektor pariwisata, baik mancanegara maupun domestik, juga bisa memutar ekonomi lokal termasuk UMKM dan ekonomi kreatif,” jelasnya.
AHY sempat menyoroti keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang disebut dengan “in the middle of nowhere" atau lokasinya yang ada di antah berantah.
Menurut dia, istilah itu ia ungkap bukan sebagai kritik, tetapi mendorong agar pembangunan infrastruktur di Indonesia benar-benar terintegrasi dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
Untuk BIJB Kertajati, rencananya akan dijadikan sebagai hub industri dirgantara nasional, dimulai dari kerja sama antara BIJB Kertajati dengan Garuda Maintenance Facility (GMF).
Dalam hal ini,Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan telah berkoordinasi dengan Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Perhubungan untuk menghadirkan kerja sama Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) yang akan mendorong pertumbuhan industri penerbangan nasional. (Tribunnews/Endrapta Ibrahim Pramudhiaz)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/MENKO-AHY-Menteri-Koordinator-Bidang-Infrastruktur-dan-Pembangunan-Kewilayahan-Agus.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.