Tribun Jateng Hari Ini
Shinta Sebut Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Sesuai Ekspektasi Pengusaha
Capaian pertumbuhan kuartal III sudah bisa diantisipasi sejak awal, melihat berbagai indikator yang menunjukkan perbaikan, seperti PMI dan investasi.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani menilai, pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,04 persen pada kuartal III/2025 sudah sesuai dengan ekspektasi pelaku usaha.
Meski demikian, ia berujar, pemerintah dan dunia usaha perlu bekerja lebih keras di kuartal IV untuk mencapai target pertumbuhan tahunan di atas 5,2 persen.
"Saya rasa kita sudah ada kelihatan ya, feeling-nya mungkin ada sedikit perbaikan. Jadi memang kami antisipasi di angka sekian-lah," ucapnya, ditemui wartawan di Jakarta Selatan, Rabu (5/11).
Menurutnya, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tahunan 5,2 persen seperti yang ditargetkan, maka pertumbuhan pada kuartal IV/2025 harus mencapai sekitar 5,8 persen.
Hal itu karena kuartal terakhir menjadi momentum penting dengan adanya peningkatan konsumsi masyarakat pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Sekarang kuncinya di kuartal empat nih yang mesti digenjot. Biasanya pasti lebih tinggi karena ada Nataru. Tapi nggak cukup kalau cuma tumbuh 5 persen. Kalau mau dapat 5,2 persen, kita mesti tumbuh 5,8 persen di kuartal empat," terangnya.
Shinta menyebut, capaian pertumbuhan pada kuartal III sudah bisa diantisipasi sejak awal, melihat berbagai indikator ekonomi yang menunjukkan perbaikan, seperti Purchasing Managers Index (PMI) dan realisasi investasi yang sesuai target.
"Kalau kami lihat hitungannya kemarin, kira-kira sedikit di atas 5 persen. Dengan angka PMI kemarin sudah keluar, ada sedikit pesan dengan investasi yang mencapai target. Mungkin pertumbuhan 5 persen ini memang sudah bisa diantisipasi," ucapnya.
Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2025 sebesar 5,04 persen secara tahunan (year on year/yoy), dari periode sama tahun lalu sebesar 4,95 persen yoy.
Meski demikian, angka itu melambat dibandingkan dengan kuartal II/2025 mencapai 5,12 persen yoy.
Secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga melambat, yakni sebesar 1,43 persen quarter to quarter (qtq), dari kuartal sebelumnya mencapai 4,04 persen qtq.
Sementara secara cumulative-to-cumulative (ctc), pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang periode Januari hingga September 2025 tercatat sebesar 5,01 persen.
"Produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) pada kuartal III/2025 mencapai Rp 5.638,9 triliun, sementara PDB atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar Rp 3.279,5 triliun, kata Deputi Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud, dalam konferensi pers, Rabu (5/11).
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi periode laporan ditopang aktivitas ekonomi domestik dan permintaan luar negeri.
Dari sisi produksi, Edy menuturkan penyumbang utama pertumbuhan ekonomi kuartal III/2025 adalah industri pengolahan perdagangan, informasi dan komunikasi, serta pertanian.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2025 didorong oleh komponen ekspor, PMTB, dan konsumsi rumah tangga.
"Hal itu tercermin dari peningkatan nilai dan volume ekspor barang non migas dan ekspor jasa, realisasi investasi BPKM, serta pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang masih terjaga," jelasnya.(Tribunnews/Lita Febriani/Nitis Hawaroh)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/ketua-apindo-shinta-kamdani.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.