Tribun Jateng Hari Ini
Dukung Kebutuhan MBG, Pemerintah bakal Bangun 30 Pabrik Pakan Ternak
Pada tahap awal ini pemerintah berencana membangun pabrik pakan di 12 titik dan dilanjutkan 18 titik di tahap kedua
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pemerintah akan membangun pabrik pakan di berbagai daerah di Indonesia untuk mendukung peternakan terintegrasi dari hulu ke hilir.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pada tahap awal ini pemerintah berencana membangun pabrik pakan di 12 titik dan dilanjutkan 18 titik di tahap kedua, sehingga jumlah totalnya sebanyak 30 titik di berbagai daerah.
"Anggarannya Rp 20 triliun. Sekali lagi ini dibangun untuk peternak-peternak kecil. Jadi ini dibangun untuk peternak-peternak kecil," katanya, di Istana Kepresidenan, Kamis (20/11).
Menurut dia, anggaran yang dialokasikan itu merupakan bagian dari investasi BPI Danantara untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG).
Selain pabrik pakan, ia menyebut, pemerintah juga berencana memproduksi Day Old Chick (DOC) atau anak ayam untuk peternak rakyat.
Dia menambahkan, pemerintah juga tengah menyiapkan regulasi penetapan Harga Pokok Penjualan (HPP) ayam maupun telur untuk menjaga harga di tingkat peternak maupun konsumen.
"Kemudian ada nanti Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk pakan (ternak-Red), sehingga harga tidak jauh berfluktuasi," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) telah menyiapkan anggaran Rp 20 triliun untuk mendukung pelaksanaan program MBG.
Wakil Kepala BGN, Nanik Sudarti Deyang menuturkan, anggaran itu digunakan untuk membiayai para peternak ayam pedaging dan petelur di seluruh Indonesia.
"Jadi, anggaran sebesar Rp20 triliun itu untuk membiayai para peternak, bukan Danantara yang membangun peternakan sendiri," katanya, dalam keterangannya, dikutip Selasa (18/11).
Menurut dia, proyek itu dirancang sebagai ekosistem terintegrasi yang akan melibatkan BUMN di hulu dan peternakan kecil di hilir. Hal itu bertujuana untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga telur dan ayam.
Dia menambahkan, Danantara akan membiayai para peternak ayam petelur dan pedaging untuk memastikan agar kebutuhan telur dan daging ayam untuk program MBG bisa terpenuhi.
Dengan demikian, ia berujar, hal itu diharapkan dapat mencegah lonjakan harga komoditas pangan yang menyebabkan terjadinya lonjakan inflasi.
Nanik menytakan, Danantara saat ini tengah mengkaji rencana ini secara mendalam sebelum memutuskan pelaksanaan proyek tersebut.
"Berdasarkan informasi dari Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, infrastruktur, lokasi, dan jadwal pembangunan masih dalam tahap studi," tuturnya.
Diketahui, gejolak harga sejumlah komoditas pangan dalam beberapa waktu terakhir memunculkan kewaspadaan terhadap peningkatan inflasi kelompok volatile food atau inflasi pangan.
Hal itu seperti terjadi pada Oktober 2025 mencapai 6,59 persen, terutama didorong peningkatan harga beberapa komoditas bahan pokok seperti cabai merah, dan telur ayam ras, , yang antara lain dipicu pemenuhan program MBG.
Kepala Departemen Riset Makroekonomi dan Pasar Keuangan Bank Permata, Faisal Rachman menilai, terdapat beberapa faktor yang membuat inflasi pangan cenderung persisten, seperti anomali cuaca, serta tingginya permintaan dari sisi pemenuhan MBG, dan permintaan musiman menjelang akhir tahun.
Ke depan, ia memperkirakan inflasi pangan perlu untuk terus diwaspadai, apalagi permintaan bahan pangan berkait dengan MBG pada 2026 akan melonjak.
“Kebijakan MBG harus diikuti kebijakan ketahanan pangan yang efektif pula, agar inflasi pangan dapat terus terjaga,” tukasnya. (Kontan/Lailatul Anisah)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20250717_MENTAN.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.