Cerita Fabel
Asal-usul Burung Ruai, Cerita Rakyat Asal Kalimantan Barat
asal usul Burung Ruai, cerita rakyat Kalimantan Barat. Kisah ini dimulai dengan sosok seorang raja yang memerintah di sebuah kerajaan kecil. Sang ra
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Asal-usul Burung Ruai, Cerita Rakyat Kalimantan Barat
TRIBUNJATENG.COM - Berikut asal usul Burung Ruai, cerita rakyat Kalimantan Barat :
Kisah ini dimulai dengan sosok seorang raja yang memerintah di sebuah kerajaan kecil. Sang raja yang terkenal arif dan bijaksana ini mempunyai tujuh orang puteri yang cantik-cantik. Isteri atau permaisurinya telah lama wafat.
Di antara ketujuh orang puteri raja ini si bungsu merupakan anak yang paling cantik.
Selain memiliki paras yang cantik, puteri bungsu yang dipanggil dengan nama ?Si Bungsu? ini mempunyai budi pekerti yang baik, suka menolong, dan taat pada orang tua..
Baca juga: Asal-usul Cirebon Cerita Rakyat Jawa Barat
Baca juga: Dongeng Ande Ande Lumut Cerita Rakyat Jawa Timur
Baca juga: Dongeng Cindelaras Cerita Rakyat Jawa Timur
Baca juga: Cerita Rakyat Batu Menangis Asal Kalimantan Barat
Si Bungsu memiliki perangai yang berbeda dari ke-6 kakak-kakaknya yang mempunyai budi pekerti buruk, suka iri hati, sering membantah orang tua dan malas bekerja.
Setiap hari pekerjaan mereka hanyalah bermain saja.
Oleh karena itu tidak heran apabila sang ayah sangat menyayangi dan lebih mengasihi Si Bungsu dibandingkan saudara perempuannya yang lain. Hampir setiap hari keenam kakak si bungsu dimarahi oleh sang ayah, sedangkan si bungsu sangat dimanjakannya.
Melihat perlakuan sang ayah yang demikian, sehingga keenam kakak si bungsu menaruh dendam dan amarah pada adiknya sendiri.
Suatu hari sang raja harus pergi meninggalkan kerajaan sebulan lamanya. Maka segala kekuasaan untuk mengurusi kerajaan dilimpahkannya kepada Si Bungsu.
Hal ini membuat ke-6 kakaknya merasa kaget, kecewa dan marah.
Untuk melampiaskan kekecewaannya itu, ke-6 kakaknya yang jahat menyusun rencana untuk mencelakakan Si Bungsu.
Di hari yang telah ditentukan, Si Bungsu diajak kakak-kakaknya menangguk (mencari ikan) di sebuah gua batu yang di dalamnya terdapat sungai yang berisi banyak ikan..
Tanpa rasa curiga Si Bungsu mengikuti ajakan ke-6 kakaknya.
Si Bungsu terlena dengan kegembiraannya menangguk ikan, sehingga tak menyadari jika ia diajak untuk masuk ke dalam gua lebih jauh lagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.