BPJS Kesehatan
Program JKN Bikin Krisna Tenang Jalani Perawatan Jantung
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memberikan banyak manfaat yang nyata bagi banyak kalangan masyarakat di Indonesia.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Lebih dari satu dekade berjalan, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memberikan banyak manfaat yang nyata bagi banyak kalangan masyarakat di Indonesia dalam hal pelayanan kesehatan.
Mudahnya akses pelayanan dan minimnya iuran adalah beberapa faktor Program JKN menjadi pilihan utama masyarakat.
Beragam jenis penyakit dijamin oleh Program JKN baik penyakit non kronis maupun kronis seperti penyakit jantung dan paru-paru.
Lilik Krisna Mahardika (43), warga asal Kelurahan Bangetayu Wetan, Genuk, Semarang ini telah merasakan manfaat langsung Program JKN ketika dirinya harus dirawat inap karena didiagnosa penyakit jantung dan paru-paru.
Awal mulanya ia merasakan gejala yang tidak normal pada tubuhnya dan mengganggu aktifitasnya.
“Sekitar beberapa hari lalu perut terasa nyeri, saat itu saya sama sekali tidak ada asupan makan atau minum, setiap habis minum itu biasanya dua jam langsung keluar lagi, tiap makan juga begitu, satu jam keluar lagi, muntah-muntah terus, jadi tidak ada asupan yang mau masuk,” ungkapnya saat ditemui di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) pada Senin (1/9/2025).
Atas keluhan-keluhan yang ia rasakan tersebut, ditemani sang istri, Krisna berinisiatif melakukan pemeriksaan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Setelah dilakukan berbagai pengecekan dan pemeriksaan di FKTP, oleh dokter yang memeriksa ia didiagnosa ada kelainan ritme pada jantung sehingga dirinya harus dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Program JKN Dampingi Munsaadah Lawan Kanker Serviks dan Hemodialisa
Dari FKTP, Krisna diberikan rujukan ke Rumah Sakit Unimus.
“Rumah Sakit Unimus menurut saya baik dari segi pelayanan, perawat, dan dokter banyak senyumnya."
"Fasilitasnya juga memadai."
"Administrasi juga terbilang cepat, bahkan kami masuk sekitar jam sepuluh malam terus dapat kamar itu jam sebelas malam kurang, jadi tidak ada satu jam menunggu,” jelasnya.
Pola hidup yang kurang baik disinyalir menjadi salah satu factor timbulnya penyakit di tubuh Krisna.
Berprofesi sebagai driver dan agen perjalanan membuatnya sering begadang dan ditambah kebiasaan buruk merokok, bahkan dirinya biasa menghisap rokok dua hingga tiga bungkus setiap harinya.
“Sepertinya pola hidup juga pengaruh, ya bagaimana lagi kegiatan saya banyak di malam hari."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.