Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

FPKB DPRD Jateng Salurkan Smartboard untuk SMA-SMK Ma'arif NU

FPKB DPRD Jawa Tengah memberikan bantuan smartboard untuk SMA-SMK Maarif NU di Provinsi Jawa Tengah.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
BANTUAN SMARTBOARD: Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Jawa Tengah memberikan bantuan smartboard untuk SMA-SMK Maarif NU di provinsi ini. Bantuan diserahkan oleh Ketua DPW PKB Jawa Tengah KH M. Yusuf Chudlori di sela-sela bincang pendidikan yang digelar LP Maarif NU Jateng, belum lama ini. (Dok) 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Jawa Tengah memberikan bantuan smartboard untuk SMA-SMK Maarif NU di provinsi ini.

Bantuan diserahkan oleh Ketua DPW PKB Jawa Tengah KH M. Yusuf Chudlori di sela-sela bincang pendidikan yang digelar LP Maarif NU Jateng, belum lama ini.

Sosok yang akrab disapa Gus Yusuf ini berharap bantuan ini mampu mendukung kemajuan pendidikan yang lebih modern, inklusif, dan berdaya saing.

"Afirmasi ini menunjukkan keseriusan FPKB mendukung percepatan digitalisasi pembelajaran," ujar Gus Yusuf.

Penerima bantuan, antara lain SMK Ky Ageng Giri Demak, SMK Diponegoro Majenang, SMK Maarif NU 1 Cilongok.

Baca juga: Gelar Pendidikan Instruktur, Panji Bangsa Jateng Siap Cetak Pasukan Elite PKB

Adapula SMK MAARIF NU 1 Kota Semarang, SMK Diponegoro Banyuputih, SMK SyafiI Akrom Kota Pekalongan, SMK Diponegoro Cipari, serta SMK Maarif NU 1 Purwokerto Banyumas.

Kehadiran perangkat interaktif, jelas Gus Yusuf, bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian dari strategi menghadapi era industri 4.0 yang menuntut literasi digital tinggi.

Gus Yusuf sendiri juga menyampaikan arahan penting tentang transformasi pendidikan NU Maarif.

"Lulusan SMK Ma'arif harus benar-benar disiapkan untuk menghadapi dunia kerja, bukan sekadar lulus membawa ijazah," sebutnya.

A'wan PWNU Jawa Tengah itu tak menampik, hingga saat ini banyak lulusan SMK yang akhirnya tidak bekerja sesuai keterampilannya, bahkan sebagian memilih jalur kuliah atau justru menganggur. 

Baca juga: PKB Jateng Siapkan Kajian Ilmiah untuk Lawan Kebijakan Full Day School

Padahal, SMK didirikan dengan orientasi berbeda dari SMA, yakni menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap pakai di pasar kerja. 

"Jadi di sini, SMK Ma'arif adalah instrumen penting membangun kemandirian umat sekaligus daya saing bangsa," terangnya.

Dia mencontohkan, di Pesantren Tegalrejo yang ia asuh, salah satu kebanggaan yang ditunjukkan kepada tamu adalah unit SMK, tempat para santri dilatih keterampilan vokasi.

"Artinya, SMK bukan sekadar tempat belajar teori, melainkan laboratorium kehidupan nyata untuk menyiapkan tenaga siap kerja yang berkarakter," tegasnya. (Laili S/***)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved