Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

BUKTI Koperasi Desa Merah Putih Bisa Untung, Cuma 4 Bulan Hasilkan Laba Rp13 Juta di Sragen

Koperasi Merah Putih Desa Bedoro, Kecamatan Sambung Macan, Kabupaten Sragen mampu meraup keuntungan Rp13 juta selama 4 bulan.

Editor: deni setiawan
KOMPAS.com/Romensy Augustino
PRODUK KOPERASI - Misdiyono melayani pembeli di Koperasi Merah Putih Desa Bedoro, Kecamatan Sambung Macan, Kabupaten Sragen, Kamis (25/9/2025). Sudah beroperasi selama empat bulan, koperasi tersebut telah meraup laba atau keuntungan hingga Rp13 juta. 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Inilah bukti nyata kehadiran Koperasi Desa Merah Putih dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Pengurus pada koperasi tersebut pun bisa meraup keuntungan dari produk-produk yang dijual, yang sebelumnya pula telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Sebagai contoh di Kabupaten Sragen ini.

Baca juga: Satlantas Polres Sragen Gaungkan Anti-Bullying dan Tertib Lalu Lintas di SD IT Al Jabar Gondang

Koperasi Merah Putih Desa Bedoro, Kecamatan Sambung Macan, Kabupaten Sragen mampu meraup keuntungan Rp13 juta selama 4 bulan.

Mekanisme akuisisi yang diterapkan menjadi salah satu kunci keberhasilan ini.

Ketua KMP Desa Bedoro, Misdiyono mengungkapkan bahwa payung Koperasi Merah Putih di desanya baru resmi disandang pada Juli 2025.

Ini menggantikan Koperasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang sebelumnya menjadi payung hukum.

Koperasi Merah Putih Desa Bedoro untuk saat ini masih bertumpu pada lini bisnis lama.

Koperasi melayani penyediaan pupuk subsidi dan non subsidi bagi petani, melanjutkan lini bisnis yang sebelumnya digeluti kelompok Gapoktan.

Misdiyono menjelaskan, lini bisnis tersebut menggunakan sistem pinjaman.

Petani meminjam pupuk ke Koperasi Desa Merah Putih saat masa tanam, kemudian melunasi pinjaman setelah masa panen.

Baca juga: Hari Tani Nasional 2025: Bupati dan Kapolres Sragen Panen Perdana dan Dukung Petani di Desa Tunggul

"Memang kami meminjami pupuk."

"Dari petani pinjam ke koperasi."

"Misalnya musim ini kebutuhannya berapa, kami pinjam."

"Setelah diberikan pinjaman pupuk, setelah panen baru bayar," jelas dia.

Dengan menggunakan teknik pembayaran yang diadopsi dari Gapoktan, Koperasi Merah Putih Desa Bedoro mampu menghasilkan keuntungan Rp13 juta setiap empat bulan atau sekira Rp3 juta setiap bulan dari lini bisnis penyediaan pupuk.

"Pupuk ini satu musim sekira Rp13 juta," bebernya.

Selain itu, ada lini bisnis baru yakni penyediaan barang kebutuhan pokok harian seperti beras, gula, sabun, mi instan, dan barang lainnya yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan 584 petani.

"Sekarang ada penjualan sembako."

"Tujuan kami juga melayani petani."

"Karena memang daerah kami daerah petani."

"Ini masih baru, jadi kami belum bisa menghitung laba dari sembako," kata dia.

Baca juga: Kebakaran di Gabungan Sragen: Rumah Ludes Terbakar gara-gara Pemilik Masak Ditinggal Main HP

Menurut Misdiyono, perubahan Gapoktan menjadi Koperasi Desa Merah Putih memang belum memberikan dampak yang signifikan. 

Namun demikian, koperasi ini memberikan kesempatan untuk membuka lini bisnis yang beragam.

Dalam waktu dekat, Koperasi Merah Putih Desa Bedoro juga akan menjadi pangkalan gas elpiji.

"Kami juga kerja sama untuk menjadi pangkalan gas elpiji 3 Kg."

"Insya Allah tidak lama lagi akan terlaksana."

"Oktober, insya Allah sudah bisa," kata dia.

Misdiyono menambahkan, Koperasi Merah Putih Desa Bedoro diurus 5 orang yang meliputi Ketua, Ketua Bidang Usaha, Sekretaris, dan Bendahara.

Total anggota saat ini mencapai 100 orang.

"Iuran pokok Rp100.000 dan iuran bulanan Rp20.000," tutup dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terapkan Mekanisme Akuisisi, Koperasi Desa Merah Putih Bedoro Sragen Raup Untung Rp 13 Juta"

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved