Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Resmi Dilantik Gubernur Luthfi, PBPI Jateng Langsung Tancap Gas Siapkan Turnamen Padel Perdana

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengukuhkan Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) Jawa Tengah 2025–2029, di Hotel Santika Rabu (1/10/2025).

Tribunjateng.com/ F Ariel Setiaputra
DEWAN PELINDUNG - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi saat hadir memberikan sambutan dalam pengukuhan dan pelantikan Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) Jawa Tengah periode 2025–2029, di Hotel Santika Rabu (1/10/2025). Gubernur didapuk sebagai dewan pelindung untuk organisasi olahraga tersebut. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan olahraga memiliki peran strategis sebagai sarana pemersatu sekaligus “cooling system” di tengah dinamika sosial-politik yang belakangan disebutnya sedang tidak baik-baik saja.

Hal itu ia sampaikan dalam pengukuhan dan pelantikan Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) Jawa Tengah periode 2025–2029, di Hotel Santika Rabu (1/10/2025).

Baca juga: Azizah Salsha dan Komunitas Padel Uhuy "Guncang" Semarang dalam Erspo Move Tour 2025

Dalam pengukuhan  dan pelantikan itu, gubernur datang sebagai  dewan pelindung PBPI Jateng. 

“Prinsip olahraga padel ini adalah kebersamaan, sekaligus menciptakan prestasi. Jawa Tengah adalah gudangnya atlet, sehingga dengan terbentuknya kepengurusan baru ini, segera lakukan koordinasi dengan KONI agar padel bisa berkembang menjadi olahraga prestasi,” tegas Luthfi.

Ia juga mendorong agar PBPI Jateng segera membentuk kepengurusan di 35 kabupaten/kota.

“Harapannya olahraga padel bisa diterima seluruh lapisan masyarakat, dari atas sampai ke akar rumput,” tambahnya.

Ketua Umum PP PBPI, Galih Dimuntur Kartasasmita, menilai padel punya prospek besar baik dari sisi bisnis maupun prestasi, asalkan industrinya dikelola secara tepat.

Ia mencontohkan perkembangan di Swedia yang dalam tiga tahun membangun 3.000 lapangan, namun sebagian besar tidak berkelanjutan karena hanya fokus pada infrastruktur tanpa membangun komunitas dan prestasi.

“Kalau di Indonesia beda, di setiap venue pasti ada ruang sosialnya, tempat nongkrong, shower room, jadi ada kehidupan di dalamnya. Tapi untuk prestasi, kuncinya ada dua: pembinaan usia dini dan kepelatihan. Dalam dua bulan ini kami akan mendatangkan sertifikator pelatih dari Federasi Internasional Padel (FIP) Spanyol untuk melatih calon pelatih di Indonesia,” jelas Galih.

Menurutnya, Jawa Tengah punya potensi besar karena dikenal sebagai lumbung atlet nasional.

“Programnya harus benar, infrastrukturnya juga harus benar. Saya yakin salah satu atlet kita bisa menembus level Asia, setidaknya di ajang Asia Cup,” ujarnya optimistis.

Ketua Pengprov PBPI Jateng yang baru dilantik, Aryanto Cahyo Wibowo Pangarso, menegaskan target jangka pendeknya adalah memperluas kepengurusan ke tingkat kabupaten/kota.

Baca juga: Dari Deg-Degan hingga Fun, Cerita Peserta Ikuti Turnamen Padel Mat & Match Wellness Gathering

“Target terdekat kami adalah membentuk kepengurusan di sekitar 20 kota/kabupaten. Itu menjadi syarat agar PBPI Jateng bisa masuk sebagai anggota KONI. Harapannya akhir tahun ini juga sudah ada turnamen perdana terbuka, dengan komposisi 70 persen peserta dari Jateng dan 30 persen dari luar daerah,” kata Aryanto.

Turnamen tersebut, lanjutnya, diharapkan menjadi ajang pembibitan sekaligus mempertemukan atlet padel Jateng dengan pemain dari luar provinsi.

“Kalau nanti yang juara dari Bali atau Jawa Barat, atlet Jateng harus siap. Justru dengan begitu kualitas mereka akan terangkat,” imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved