Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Purbalingga

Tampang Alan, Pria Asal Purbalingga Yang Bacok Pasutri Hingga Tewas Karena Sering Dibully Begini

Terungkap alasan Muhammad Alan (27) membacok pasangan suami istri (Pasutri) karena sering dibully sedang berobat kejiwaan.

TRIBUNJATENG/Farah Anis Rahmawati 
PEMBACOKAN PASUTRI — MA atau Muhammad Alan (27) warga Dusun Karangmiri, Desa Baleraksa, Kecamatan Karangmoncol, pelaku pembacokan pasangan suami istri hingga meninggal dunia, saat diamankan polisi untuk menuju ruang konferensi pers di Polres Purbalingga, Rabu (1/10/2025) siang. 

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Sepasang suami istri di Dusun Karangmiri, Desa Baleraksa, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga, ditemukan meninggal dunia bersimbah darah di dalam rumahnya, Rabu (1/10/2025) dini hari.

Diduga, keduanya meninggal dunia usai dibacok keponakannya sendiri yang mengalami gangguan kejiwaan. 

Baca juga: Pasutri Jalankan Prostitusi di Rumah, Saat Istri Layani Pelanggan di Kamar, Suami Jaga Anak

Kasatreskrim Polres Purbalingga, AKP Siswanto dalam konferensi pers yang digelar di Polres Purbalingga mengungkap kronologi kejadian.

Ia menyatakan peristiwa tersebut bermula karena pelaku MA atau Muhammad Alan (27) sering dibuly Tolib (31) dan Sumarno (41) yang merupakan tetangganya karena ia sedang menjalani proses pengobatan kejiwaan. 

Dendam dengan pembullyan itu, MA kemudian mencari keduanya dan berniat untuk membacok pelaku menggunakan parang. 

"Pertama, pelaku melakukan penganiayaan terhadap saudara Tholib dengan menggunakan parang, kemudian dibacok dan mengenai lengan sebelah kanan, korban kemudian langsung lari," ungkapnya. 

Setelah Tholib berhasil kabur, ia pun kemudian mencari Sumarno dan langsung melakukan pembacokan terhadapnya hingga mengenai lengan sebelah kiri. 

"Tetapi akhirnya dia berhasil kabur," katanya. 

Kemudian, karena pelaku masih tak terkendali dan rumah pelaku juga berseberangan dengan rumah Pakdhe dan Budhe nya, pelaku pun langsung masuk ke dalam rumah tersebut. 

Di dalam rumah tersebut, pelaku melihat Budhe nya atau Casem (70) dan langsung membacoknya sebanyak lima kali di bagian kepala. 

"Karena mendengar suara jeritan, Pakdhe nya atau Sismudin (70) awalnya hendak menolong, tapi justru ia menjadi korban selanjutnya. Begitu korban melihatnya, korban langsung dibacok sebanyak lima kali di bagian kepala," jelasnya.

AKP Siswanto melanjutkan, saat kejadian sebetulnya keluarga pelaku dan beberapa tetangga korban sempat mengetahui dan melihat peristiwa tersebut. 

Namun karena pelaku membawa parang, para tetangga pun tidak berani untuk keluar rumah. 

"Pelaku memang sering mengamuk. Saat kejadian sebetulnya tetangga di rumah tersebut itu tahu, tapi tidak berani keluar karena melihat pelaku ini membawa parang. Mereka takut apabila menjadi korban selanjutnya," tuturnya. 

Sementara itu, Kapolres Purbalingga AKBP Achmad Akbar menyatakan, dugaan kuat pelaku mengalami gangguan kejiwaan berat terbukti dari hasil diagnosa klinik dan rumah sakit yang menangani pelaku, serta beberapa obat-obatan yang masih konsumsi. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved