Gerindra Jateng
Rapat Konsolidasi Gerindra Jateng: Kawal Sejumlah Program Andalan Presiden Prabowo
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Tengah menggelar rapat konsolidasi bersama.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Tengah menggelar rapat konsolidasi bersama jajaran legislatif dan eksekutif di daerah.
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Ketua DPD Gerindra Jateng, Sudaryono, serta sejumlah anggota legislatif di Jawa Tengah, kepala daerah, bupati, wakil bupati, hingga Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi.
Dalam rapat itu, Sudaryono menegaskan pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif untuk mengawal berbagai program pemerintah pusat yang tengah berjalan.
Menurutnya, kepala daerah menjadi kepanjangan tangan dari pemerintah pusat, sehingga wajib memastikan program-program tersebut diterima dengan baik di tingkat masyarakat bawah.
Baca juga: Beraksi Siang Bolong, Kawanan Begal Lukai Kakek dan Cucu dengan Parang
Baca juga: Face Contour Banyak Diminati di Semarang, Immoderma Ajak Kampanye Cantik Dari Hati
“Intinya adalah bagaimana program pemerintah pusat ini bisa berjalan lancar, tidak ada masalah, dan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. Jangan sampai ada kesalahan sedikit pun. Target kita zero defect, zero incident,” tegasnya, Sabtu (4/10/2025).
Salah satu fokus pembahasan yakni program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah.
Sudaryono menekankan, Gerindra Jateng mendorong seluruh kepala daerah, termasuk gubernur, bupati, dan wali kota, untuk aktif menggerakkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam pengawasan program ini.
“Satgas harus turun langsung. Dapur-dapur sekolah harus dikawal, koordinasi harus berjalan dengan baik. Kita tidak mau ada kasus keracunan makanan terulang,” jelasnya.
Ia mencontohkan, dari ribuan sekolah penerima program MBG di Jawa Tengah, sempat ditemukan sekitar seribu kasus dugaan keracunan makanan.
Beberapa di antaranya bahkan dipicu oleh alergi siswa terhadap bahan tertentu, seperti telur atau kacang.
Karena itu, Gerindra menekankan perlunya investigasi menyeluruh, mulai dari pemilihan bahan makanan, higienitas dapur, hingga distribusi logistik.
“Kalau ada masalah kita harus cari solusi, bukan sekadar ramai-ramai teriak. Harus dicek detail. Jangan sampai karena kejar cepat, malah kurang tepat dari sisi manajemen dan pengawasan,” imbuhnya.
Pemerataan Gizi Jadi Kunci
Menanggapi adanya kritik bahwa program MBG dianggap tidak tepat sasaran, karena juga diberikan kepada siswa dari sekolah unggulan atau keluarga mampu.
Sudaryono menegaskan bahwa program ini berbasis pemerataan gizi, bukan pada latar belakang ekonomi.
Viral Hariman Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Gagap hingga Ketawa Saat Baca Pembukaan UUD 1945 |
![]() |
---|
Di Balik Semangat Pemain Spensa Terselip Doa untuk Korban Ponpes Al Khoziny |
![]() |
---|
Kisah Dokter Aaron saat Amputasi Santri di Bawah Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Saya Sudah Siap Mati |
![]() |
---|
Kronologi Mobil Penyanyi Dangdut Cantika Davinca Tabrakan dengan Motor, 2 Anak SMP Tewas |
![]() |
---|
Dari Sopir Truk Hingga Jadi Wakil Rakyat di DRPD Brebes, Heri Pasaribu Siap Perluas Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.