Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pansus Hak Angket DPRD Pati

Wabup Chandra Harap Hubungannya dengan Bupati Pati Sudewo Bisa Lebih Baik

Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra, berharap dinamika politik yang tengah terjadi, termasuk bergulirnya Panitia Khusus

Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
BERI KETERANGAN - Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra memberikan keterangan kepada awak media sesuai mengikuti Rapat Pansus Hak Angket DPRD Pati, Jumat (3/10/2025). Dia berharap hubungannya dengan Bupati Sudewo ke depannya menjadi lebih baik lagi. 

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra, berharap dinamika politik yang tengah terjadi, termasuk bergulirnya Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD dan gelombang aksi demonstrasi, dapat menjadi momentum untuk memperbaiki hubungan kerja antara dirinya dan Bupati Pati, Sudewo.

Harapan itu disampaikan Chandra dalam rapat Pansus Hak Angket yang digelar di Ruang Badan Anggaran DPRD Pati, Jumat (3/10/2025).

“Untuk agresif dan tidaknya, sudah saya komunikasikan dengan bupati. Alhamdulillah Pak Bupati juga welcome,” jawab Chandra ketika Sekretaris Pansus, Muntamah, memintanya lebih agresif untuk dilibatkan dalam proses pengambilan kebijakan bupati.

Dari hasil rapat tersebut, terungkap bahwa selama ini Wakil Bupati belum banyak dilibatkan dalam keputusan strategis pemerintahan.

Kondisi itu menjadi salah satu pokok bahasan penting dalam Pansus Hak Angket DPRD.

“Ya dengan adanya Pansus dan gelombang demo kemarin, tujuannya agar Pati lebih baik.

Mudah-mudahan setelah ini sinkronisasi, hubungan bupati-wabup, ke depan bisa lebih baik,” kata dia.

Dalam forum yang sama, sejumlah anggota Pansus juga menyoroti keterlibatan kelompok yang disebut Tim 8, yang disebut-sebut kerap dilibatkan Bupati Sudewo dalam pembahasan kebijakan strategis.

Sebagai informasi, Tim 8 merupakan kelompok di luar struktur pemerintahan yang diketahui merupakan pendukung Bupati Sudewo sejak masa Pilkada.


Ketika ditanya oleh Pansus tentang siapa saja personel Tim 8 tersebut, Chandra mengaku hanya hafal sebagian nama.


“Detail orangnya saya tidak tahu. Hanya beberapa yang saya tahu. Tidak komplit. Ada Pak Manurung, Pak Narwi, Pak Agus Eben, Pak Tono, Pak Subur. Saya tahunya itu,” jelas Chandra.


Pansus juga bertanya pada Chandra tentang tupoksi Tim 8 dan mengapa mereka kerap kali terlihat dalam rapat-rapat resmi Pemkab. Bahkan duduk sejajar dengan para Kepala OPD.


Pansus juga menanyakan apakah Tim 8 mendapatkan semacam dana operasional.


“Kalau untuk operasional saya tidak tahu.

Tidak paham juga. Adapun tugasnya ya mestinya berkoordinasi dengan Pak Bupati. 

Saya kurang paham (apakah tim ini ikut andil dalam pengambilan kebijakan), karena tiap Tim 8 dipanggil saya juga tidak hadir di situ.

Selama ini belum pernah (Tim 8 berkoordinasi dengan) wakil bupati,” papar Chandra.


Namun, lanjut Chandra, pihaknya mendengar informasi bahwa saat ini Tim 8 sudah tidak ada alias dibubarkan.


Setelah rapat berakhir, Sekretaris Pansus, Muntamah, menilai bahwa berdasarkan keterangan Wabup, memang yang bersangkutan jarang dilibatkan dalam pengambilan keputusan strategis.


“Intinya Pak Wakil selama ini belum dilibatkan dalam kebijakan yang substansial.

Diajak bicara ketika kebijakan itu sudah direalisasi dan proses sosialisasi,” kata Muntamah.


Adapun di hadapan awak media, Wabup Chandra kembali menegaskan harapannya agar hubungan bupati-wabup bisa lebih baik.


“Jadi saya ini bukan tidak dilibatkan, tapi belum.

Dengan adanya Pansus dan adanya (gerakan) masyarakat ini, mungkin hubungan ini akan lebih baik,” tandas dia. (mzk)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved