Tribunjateng Hari ini
Riski Linglung saat Tersesat di Ungaran Belasan Kilometer dari Kampungnya
Bocah berumur tujuh tahun tersesat di daerah Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Penulis: Achiar M Permana | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Bocah berumur tujuh tahun tersesat di daerah Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Untung ada warga baik hati yang menolong sehingga bocah itu bisa bertemu kembali dengan keluarganya.
Pada Senin (3/11) pagi yang hangat, Ahmad Riski (7) berjalan seorang diri di Kalirejo, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Wajahnya tampak bingung.
Matanya melihat ke sana ke mari, mencari arah pulang, yang entah ke mana.
Di tengah kebingungan, sepasang “malaikat” menghampiri Riski.
Novan (42) dan istrinya, yang tengah bersepeda motor cepat tanggap, saat melihat bocah kecil berjalan seorang diri dalam kondisi kebingungan.
Saat itu, pasangan suami istri tersebut hendak pulang ke rumah mereka, di daerah Leyangan, Ungaran Timur.
Novan dan istrinya menemukan Riski di bawah Cafe Harmony, Kalirejo.
Mereka pun mendekat, mencoba membantu bocah yang kebingungan itu.
Rupanya, Riski hendak pulang, tetapi tidak tahu arah.
Persoalan belum selesai di situ.
Riski tidak bisa mengingat secara persis alamat rumahnya.
Dia hanya menunjuk ke arah selatan, ke arah Salatiga, dan mengatakan bahwa rumahnya di daerah sana.
Kemudian, Novan dan istrinya memboncengkan bocah itu, berusaha mencari rumah yang dimaksud sang anak.
Petunjuk yang samar-samar membawa mereka ke arah Karangjati dan Nasmoco, Lemahabang, Bergas.
Akan tetapi, di tengah jalan, Riski kembali menunjuk arah berlawanan, ke arah Ungaran.
Kebingungan
Bocah itu benar-benar kebingungan dan tidak bisa mengingat secara persis alamat rumahnya.
“Rasanya tidak tega meninggalkannya,” kata Novan.
“Akhirnya saya, istri dan anak itu putar kembali (ke arah Ungaran—Red),” sambungnya.
Kemudian, Novan menemukan ide untuk membawa Riski ke kantor polisi, dengan harapan akan menemukan jalan keluar.
Mereka pun meluncur ke Polsek Ungaran.
Langkah cepat itu menjadi keputusan tepat.
Di kantor polisi, Kapolsek Ungaran, AKP Sugiyarta, bersama sejumlah personel bergerak menelusuri identitas anak tersebut.
Mereka mencari tahu informasi dari warga, hingga akhirnya menemukan titik terang, tiga jam kemudian, sekitar pukul 10.50.
Dari penelusuran polisi, diketahui bahwa alamat rumah Riski berada di Dusun Cemanggal, Desa Munding, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Tempat tinggal Riski dan tempatnya tersesat berjarak belasan kilometer.
Kemudian polisi pun menuju ke Balai Desa Munding.
Di tempat itulah, akhirnya terjadi pertemuan mengharukan. Riski bisa bertemu kembali dengan keluarganya.
Tersesat
Ayah Riski, Juwari (41) mengaku, mengaku sudah kebingungan sejak pagi lantaran sang anak sempat hilang dan tak ada kabarnya.
Awalnya, kata Juwari, dia mengajak Riski berkunjung ke rumah kakeknya di Kalirejo, pada Sabtu (1/11/2025) lalu.
Selain berkunjung, di tempat itu Juwari membantu proses renovasi rumah kerabatnya.
Kemudian, Juwari pulang ke Cemanggal, pada Senin subuh.
Saat Juwari mengajak Riski pulang, sang anak menolak karena masih ingin tinggal di rumah kakeknya.
“Setelah salat subuh, sudah saya ajak pulang, tapi dia tidak mau,” kata Juwari.
“Pagi tadi (Senin pagi—Red) saya pikir masih di rumah kakeknya, ternyata dia pergi sendiri dengan alasan mau sekolah,” kata Juwari.
Pada Senin pagi pukul 07.00, Riski berpamitan pada keluarganya untuk pergi sekolah.
Tanpa diketahui oleh siapa pun, dia berjalan sendiri menuju rumahnya di Cemanggal.
Nahas, bocah kecil itu justru tersesat di Kalirejo, yang berjarak lima kilometer dari rumah kakeknya, sebelum kemudian ditemukan oleh penolongnya.
Polres Semarang pun memberikan apresiasi kepada warga, terutama pasangan Novan dan istrinya, atas kepedulian yang mereka tunjukkan.
“Kami mengapresiasi kepedulian warga serta kinerja dan respons cepat dari jajaran Polsek Bergas,” kata Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy.
“Hal ini menunjukkan sinergitas yang baik dapat menyelesaikan permasalahan dan peristiwa di tengah-tengah masyarakat,” sambungnya. (Reza Gustav)
| Orang-orang Loncat dari Gedung Tinggi saat Gempa Afghanistan |
|
|---|
| Ledakan Elpiji di Pekalongan Renggut Nyawa Bocah Umur Tiga Tahun |
|
|---|
| Kami Masih dalam Suasana Berkabung, Belum Pikirkan soal Suksesi |
|
|---|
| Yang Selamat dari Pembantaian RSF di El-Fasher Sudan Diangap sebagai Budak |
|
|---|
| Danang Bawa 300-an Siswa SMK Kasatriyan ke Sasana Parasdya untuk Melayat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Jateng-Hari-Ini-Selasa-4-November-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.