DPRD Jateng
Hari Pahlawan, Sarif Abdillah Ajak Pemuda Kobarkan Semangat Perjuangan di Era Digital
Peringatan Hari Pahlawan harus menjadi momentum bagi generasi muda untuk menyalakan semangat perjuangan dalam konteks kekinian.
Penulis: Adi Tri | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Peringatan Hari Pahlawan harus menjadi momentum bagi generasi muda untuk menyalakan semangat perjuangan dalam konteks kekinian.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah mengatakan, generasi muda merupakan pewaris nilai-nilai kepahlawanan dan masa depan bangsa.
“Generasi muda harus mampu menjadi pahlawan di zamannya bukan dengan mengangkat senjata, tapi dengan keberanian berpikir kritis, semangat berinovasi, dan komitmen menjaga nilai-nilai kejujuran, gotong royong, dan kebangsaan,” ungkapnya, Selasa (11/11).
Tantangan yang dihadapi generasi sekarang, menurut Sarif, jauh lebih kompleks karena perkembangan zaman. Termasuk tantangan dalam aspek teknologi.
“Kemajuan teknologi adalah peluang besar, tapi juga ujian bagi karakter bangsa. Di tengah derasnya arus informasi dan budaya global, anak muda harus bisa memilah mana yang membangun dan mana yang bisa merusak jati diri bangsa,” sebut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Menurut Sarif, semangat kepahlawanan masa kini harus diterjemahkan dalam kontribusi nyata melalui inovasi, karya, dan kepedulian terhadap lingkungan serta sesama.
Menjadi pahlawan masa kini bisa dilakukan dengan banyak cara. Generasi muda bisa menjadi _hero_ zaman now, seperti misalnya menjadi guru yang tulus, peneliti yang berdedikasi, pengusaha yang jujur, atau pemuda yang menggunakan teknologi untuk kebaikan.
“Hidup bukanlah tentang aku bisa, namun juga tentang aku mencoba,” tegas pria yang akrab disapa Kakung ini.
Kakung juga menekankan politik pengabdian harus diwujudkan dalam kebijakan publik yang berpihak kepada rakyat.
“Politik yang berpihak pada rakyat adalah bentuk penghormatan tertinggi kepada para pahlawan. Kita meneruskan perjuangan mereka bukan dengan pidato, tapi dengan kebijakan yang menghadirkan kesejahteraan,” beber legislator dari daerah pemilihan (dapil) Banyumas dan Cilacap ini.
Kakung mengatakan perjuangan para pahlawan perlu dilanjutkan dengan pengabdian nyata. Perjuangan para pahlawan tidak berhenti setelah merebut kemerdekaan.
“Tugas kita hari ini adalah melanjutkannya dalam bentuk pengabdian yang nyata. Termasuk politik haruslah menjadi alat pengabdian, bukan alat kekuasaan,” tegasnya.
Semangat kepahlawanan sejati, kata Sarif, tidak diukur dari pangkat atau jabatan, melainkan dari sejauh mana seseorang menjadikan peran dan tanggung jawabnya sebagai jalan untuk melayani rakyat serta memperjuangkan keadilan sosial.
“Saat ini, kita tidak lagi berperang melawan penjajahan fisik, tapi menghadapi tantangan yang tak kalah berat. Kemiskinan, ketimpangan, kebodohan, dan korupsi moral. Semua itu hanya bisa dihadapi dengan semangat pengabdian dan persatuan,” tandasnya.(***)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/251111_sarif-abdillah1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.