Longsor di Banjarnegara
25 Warga Masih Hilang, Tim SAR Buru Korban Longsor Banjarnegara di Tengah Ancaman Bencana Susulan
Ada 25 orang yang masih dalam pencarian pasca terjadinya longsor di Dusun Situkung Desa/Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Ada 25 orang yang masih dalam pencarian pasca terjadinya longsor di Dusun Situkung Desa/Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah.
Tim SAR Gabungan terus berupaya melakukan pencarian terhadap warga yang diduga tertimbun material longsor yang merusak 48 rumah di wilayah tersebut.
Ratusan potensi SAR dikerahkan dalam pencarian selain mengerahkan alat berat.
Baca juga: 3 Korban Longsor Cilacap Belum Ditemukan, Tim SAR Perpanjang Operasi Pencarian
Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Tanah Longsor, Letkol CZI Teguh Prasetyanto menyampaikan, lokasi pencarian hari keempat ini dilakukan di sektor A dan sektor C.
Enam alat berat dikerahkan untuk membantu proses pencarian korban. Di sisi lain ada tambahan tiga alat berat sore ini.
"Siang hari tadi berhasil kita temukan satu korban atas nama Nyonya Tuwik usia 50 tahun. Keberadaan jenazah di sektor A.1," katanya saat konferensi pers di posko, Rabu petang.
Dengan begitu total sudah ada tiga orang meninggal dunia yang ditemukan hingga pencarian hari keempat ini. Sehingga, lanjutnya, masih ada 25 orang yang belum ditemukan hingga hari ini.
Menurutnya ada beberapa kendala seperti hujan yang mengguyur wilayah pencarian serta adanya embung serta mata air di sektor B. Guru Besar Teknik Geologi dan Lingkungan UGM, Profesor Dwikorita Karnawati telah mengecek langsung ke lokasi dan masih ada pergerakan tanah.
"Oleh karena selain pencarian kita juga mitigasi bencana susulan dengan cara mengurangi air yang ada di embung," ungkapnya.
Pasalnya apabila embung itu jebol, jelasnya, akan berpotensi terjadi bencana susulan.
Mitigasi telah dilakukan dengan mengurangi volume air embung dengan pompa air.
Selain itu nantinya juga akan dilakukan penyudetan.
Dia menambahkan, modifikasi cuaca masih dilakukan untuk memudahkan proses pencarian akan tetapi hujan mengguyur lokasi pada sore ini.
Menurutnya ada kendala yang dialami tim karena banyak warga yang masih mengevakuasi barang-barang siang tadi.
"Itu yang membuat kondisi crowded. Makanya besok akan kami tertibkan. Warga tidak ada yang melaksanakan kegiatan itu. Untuk memudahkan proses pencarian kali ini," jelasnya.
Sementara itu Guru Besar Teknik Geologi dan Lingkungqn UGM, Profesor Dwikorita Karnawati mengungkapkan, terdapat batuan kedap yang menjadi penyebab tanah bergerak di lokasi longsor.
Batu lempung tersebut seketika dapat berubah menjadi plastis atau seperti odol ketika terkena air dan ketika kering akan keras seperti mejam.
Bantuan itu mengandung monmorilonit.
"Sehingga saat air hujan meresab lewat tumpukan tanah akhirnya sampai lapisan batu lembung yang kedap tadi. Itu tertahan, air hujannya di batu lempung yang kedap tadi dan menjadi jenuh air, lempung ini berubah menjadi bubur. Bergerak merayap, tumpukan tanah yang di atasnya ikut terseret bergerak. Ini yang berbeda dengan yang di Cilacap," jelasnya.
Dia telah menyampaikan rekomendasi kepada satgas untuk terus memonitor pergerakan retakan tanah karena itu menunjukan keaktifan pergerakan tanah.
Selain itu diharapkan dapat dibatasi orang masuk ke lokasi.
Mengingat masih berpotensi terjadi longsor susulan.
Baca juga: Misi Belum Usai, Tim SAR Berpacu Waktu Temukan 3 Bocah yang Masih Tertimbun Longsor Majenang Cilacap
"Mohon modifikasi cuaca jangan kendor. Biarkan para tim penyelamat mengevakuasi sampai selesai," tuturnya.
Adanya mata air dan kolam di sektor B juga harus diwaspadai karena apabila meluap berpotensi terjadi banjir.
"Kami mohon itu diwaspadai. Saat ini dilakukan, kekuatan air dikurangi sedikit demi sedikit. Dialirkan ke aliran sungai lalu dipompa. Itu pun masih kurang. Saya menyarankan sebaiknya disudet sedikit demi sedikit tapi harus hati-hari. (Ais)
| Longsor Banjarnegara, Warsito: Adik Belum Ada Kabar Setelah Jenguk Saudara |
|
|---|
| Warga Terdampak Longsor di Situkung Banjarnegara Evakuasi Barang-barang |
|
|---|
| Pencarian 26 Warga Situkung Banjarnegara yang Hilang Terus Dilakukan Meski Alat Berat Tak Bisa Masuk |
|
|---|
| Terpisah Saat Longsor Banjarnegara, Eti Lega Akhirnya Bertemu Kembali dengan Suami dan Anaknya |
|
|---|
| 26 Warga Belum Ditemukan, Gubernur Jateng Perintahkan Evakuasi Total Dusun Situkung |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251119_Longsor-di-Banjarnegara_1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.