Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribunjateng Hari ini

20 Korban Longsor Situkung Banjarnegara Belum Ditemukan

Tim SAR gabungan menemukan lima jenazah korban longsor Dusun Situkung pada hari kelima operasi pencarian, Kamis (20/11/2025).

Tribunjateng/bramkusuma
Jateng Hari Ini Jumat 21 November 2025 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Lihin tidak kuasa melihat jenazah ibunya, Maruni (54), yang ditemukan tim SAR gabungan dalam proses pencarian korban tanah longsor di Dusun Situkung, Desa/Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Kamis (20/11/2025) siang.

Anak pertama Maruni itu kini masih menjalani perawatan di Puskesmas Pandanarum.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, masih ada lima anggota keluarga Maruni yang belum ditemukan hingga pencarian hari kelima ini. 

Begitu jenazah tiba di Post Antemortem, Lihin yang masih mengenakan infus dibantu berjalan oleh saudaranya untuk memastikan identitas jenazah Maruni.

Saudara Maruni, Marsinah pun turut melihat untuk memastikan identitas jenazah itu.

Dia memastikan, jenazah itu ialah Maruni. 

Keyakinannya itu berdasarkan ciri fisik jenazah.

"Rambutnya beruban, badannya gemuk," katanya.

Dia menuturkan, masih ada lima orang yang merupakan keluarga Maruni yang belum ditemukan.

Masing-masing ialah suami dari Maruni, anak dan cucu perempuan yang masih duduk di bangku SD.

Selain itu nenek dan menantu Maruni juga belum ditemukan. 

Hari kelima

Tim SAR gabungan berhasil menemukan lima jenazah yang tertimbun material longsor di Dusun Situkung pada hari kelima operasi pencarian, Kamis kemarin.

Selain itu tim juga menemukan dua body part.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada tiga korban yang telah teridentifikasi dalam pencarian hari kelima ini masing-masing, Esiah (22), Maruni (41), dan Karti (64).

Adapun dua jenazah dan dua body part belum teridentifikasi. 

Dengan tambahan lima jenazah, jumlah korban meninggal dalam peristiwa longsor Situkung menjadi delapan orang.

Sementara itu, hingga Kamis kemarin, ada 20 orang yang masih dalam pencarian tim SAR gabungan.

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, meninjau langsung proses pencarian terhadap korban tanah longsor di wilayah tersebut.

Tim SAR Gabungan memfokuskan pencarian di dua sektor pada hari ini yakni sektor A dan C. Proses pencarian yang melibatkan ratusan relawan dibantu dengan pengerahan alat berat akhirnya membuahkan hasil pada pencarian hari kelima ini.

"Kita menemukan tujuh, dua di dalamnya ada body part," kata Syafii seusai rapat evaluasi di posko yang terletak di kantor Kecamatan Pandanarum, pada Kamis malam.

Tim SAR Gabungan menemukan korban dengan kondisi badan utuh dan body part itu tertimbun material longsor di sektor A dan C.

Dengan hasil pencarian hari kelima ini, terangnya, total ada 10 korban yang ditemukan tim, terdiri atas 8 kondisi badan utuh dan 2 body part sejak terjadinya tanah longsor.

9 alat berat

Syafii menuturkan, memang alat berat belum bisa dikerahkan ke lokasi sejak kejadian tanah longsor hingga pencarian hari ketiga karena hujan mengguyur sekitar lokasi.

Oleh karena langsung dilakukan rekayasa cuaca untuk memudahkan proses evakuasi.

Beruntung pencarian yang dilakukan Tim SAR Gabungan hari keempat dan kelima dapat berlangsung secara maksimal.

"Operasi ini akan terus dilakukan sampai nanti hari ketujuh. Kemudian akan kami evaluasi untuk memutuskan perpanjangan kegiatan," terangnya.

Dia mengungkapkan, sudah ada 9 alat berat yang dikerahkan untuk membantu proses pencarian hingga hari ini.

Kemudian sesuai tinjauan dari Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, dijanjikan akan dikerahkan 18 alat berat untuk membantu proses pencarian korban tanah longsor di Banjarnegara.

Kepala Basarnas mengungkapkan, memang masih ada retakan di sekitar titik longsor yang berpotensi menimbulkan terjadinya longsor susulan.

Oleh karena itu perlu kehati-hatian saat proses pencarian baik itu mengerahkan relawan maupun alat berat. 

Kunjungan menteri

Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, meninjau langsung lokasi longsor di Dusun Situkung, Kamis.

Dody menyampaikan, telah berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan Bencana Tanah Longsor bahwa ada embung di bagian atas dekat titik longsoran.

Menurutnya, akan berbahaya apabila tidak segera ditangani dengan cara mengurangi volume air embung itu.

"Itu yang harus segera ditangani secepatnya. Kami sudah datangkan pipa," kata Dody.

Dengan begitu apabila terjadi hujan, terangnya, endapan tanah yang membendung air di atas itu tidak jebol sehingga air mengalir ke bawah yang merupakan titik fokus pencarian korban tertimbun tanah longsor.

Di sisi lain pihaknya telah mengerahkan 18 alat berat beserta operator dan bahan bakarnya.

"Kami siap support full," tuturnya.

Dody berharap, kondisi cuaca mendukung proses pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan hari kelima ini.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait upaya modifikasi cuaca. 

"Kan sudah kemarin dari Majenang ditarik (pesawat) ke sini. Mungkin harus ditambah lagi. Nanti saya diskusi dengan Kepala BNPB," jelasnya. (Agus Iswadi)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved