Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Keistimewaan Dapur SPPG Gunungpati Semarang: Standar Tinggi, Higenis Ala Ruang Operasi Rumah Sakit

Dapur SPPG Gunungpati berstandar tinggi layaknya ruang operasi, produksi 4.000 porsi bergizi per hari untuk Porgram Makan Siang Bergizi.

Editor: Awaliyah P
YOUTUBE
DAPUR STANDAR TINGGI - Dapur SPPG Gunungpati menerapkan standar kebersihan setara ruang operasi untuk memastikan keamanan pangan. Setiap hari, tim menyiapkan ribuan porsi makan bergizi bagi siswa penerima manfaat. 

Keistimewaan Dapur SPPG Gunungpati Semarang: Standar Tinggi, Higenis Ala Ruang Operasi Rumah Sakit

Ringkasan Berita:
  • Dapur SPPG Gunungpati dibangun dengan standar higienitas setara ruang operasi dan mampu memproduksi hingga 4.000 porsi makan bergizi setiap hari.
  • Proses penerimaan bahan baku hingga distribusi dilakukan ketat, seluruh menu ditimbang dan dicek ahli gizi sebelum dikirim ke sekolah.
  • Warganet memuji profesionalisme dapur ini dan menilai layak menjadi standar nasional program makan bergizi.

 

TRIBUNJATENG.COM - Dapur Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) di bawah Yayasan Bina Bangsa Semarang yang berlokasi di Gunungpati menjadi salah satu prototipe dapur modern untuk mendukung Program Makan Siang Bergizi.

Dapur ini tak hanya mampu memproduksi hampir 4.000 porsi setiap hari, namun juga dibangun dengan standar kebersihan sekelas ruang operasi rumah sakit.

Pengelola dapur, Hadi Pranoto, memaparkan bahwa dapur tersebut mulai beroperasi sejak Agustus tahun lalu.

Baca juga: Jafri Sastra Kandidat Kuat Pelatih Baru PSIS Semarang, Suporter Sebut Sudah Fix

Baca juga: Respons Suporter Usai 100 Persen Saham Yoyok Sukawi di PSIS Semarang Dilepas ke Nia Maurisal

Iptu Suherdi Ditarik Paksa Warga saat Markas Polseknya Dikepung, Bendera merah Putih Diturunkan

Menariknya, dapur SPPG yang satu ini menjadi salah satu dapur dengan standar tertinggi di jaringan SPPG yang dikelola yayasan.

Hadi menjelaskan, bangunan dapur menggunakan material khusus yang biasa dipakai untuk ruang operasi rumah sakit.

Dinding tersebut dapat dicuci, tidak berpori, tahan air dan sabun, serta memiliki sertifikat tahan api selama dua jam.

Usia ekonomis material mencapai 25-50 tahun tanpa perlu dicat ulang.

"Kami ingin semua sesuai standar Permenkes. Keamanan pangan prioritas utama," jelas Hadi.

Plafon dapur pun menggunakan bahan yang sama sehingga seluruh ruang benar-benar bisa dijaga kebersihannya setiap hari.

Setiap bahan yang datang dari pemasok pun wajib melalui proses pengecekan ketat.

Proses tersebut, dijabarkan Hadi, meliputi:

1. Dicek satu per satu, baik jumlah maupun kualitasnya.

2. Dipindahkan dari wadah pemasok ke wadah dapur setelah lulus pengecekan.

3. Setiap kotak memiliki barcode untuk memastikan kesesuaian pesanan dan jenis barang.

"Jika 3.000 butir, ya 3.000 harus dicek. Tidak boleh kecolongan," tegas Hadi.

Bahan yang lolos akan masuk ke chiller bersuhu 4 derajat celcius, atau freezer sebelum diolah.

Proses Masak Mulai Pukul 05.30

Aktivitas memasak dimulai pukul 05.30 setiap pagi.

Semua menu diolah segar dan harus selesai sekitar pukul 09.00 agar dapat segera didistribusikan ke sekolah.

Dapur menggunakan peralatan industri seperti tilting pan, alat masak besar tanpa wajan atau kompor tradisional, yang mampu menjaga suhu stabil dan kematangan merata.

Kapasitasnya mencapai 60 liter per unit, semuanya merupakan produk lokal yang dirakit di Semarang.

Menu hari itu antara lain nasi, nugget ayam, salad sayur, jeruk, dan orek tempe sebagai pendamping.

Makanan yang telah matang wajib melalui proses penimbangan untuk memastikan gramasinya sesuai standar.

Ahli gizi di dapur, termasuk staf bernama Salwa, memastikan setiap porsi memenuhi AKG (Angka Kecukupan Gizi).

Sebelum dikirim, menu dicicipi dan diberi penilaian mulai dari rasa, tekstur, hingga kematangan.

Semua dilakukan setiap pagi tanpa kecuali.

"Ini makanan negara untuk anak-anak, penerus bangsa. Maka harus dijaga dengan benar," kata Hadi.

Di sisi lain, proses plating dibantu sistem lini yang sangat efisien.

Satu porsi dapat selesai dalam 1 detik, sehingga 4.000 porsi dapat dituntaskan dalam sekitar 1-1,5 jam.

Tenaga kerja dapur berasal dari warga sekitar, dengan tiga shift kerja mulai dari pukul 05.30, 10.30, dan 14.00.

Yayasan Bina Bangsa memiliki enam dapur operasional dengan standar serupa di Magelang, Purwakarta, Mojokerto, Tuban, Semarang, dan daerah lain, serta beberapa dapur baru yang tengah dipersiapkan.

Semua dapur dikendalikan dari Strategic Office yayasan yang memonitor suplai, menu, keuangan, hingga pelaporan gizi.

"Kami mendukung penuh program makan siang bergizi. Persiapan sudah dilakukan sejak dua tahun lalu agar begitu program berjalan, kami siap," jelas Hadi.

Yang menarik, seluruh peralatan dapur, mulai dari chiller, freezer, hingga tilting pan, merupakan produksi lokal yang dirakit di workshop Semarang.

Material dinding dapur identik dengan yang dipakai untuk ruang operasi rumah sakit.

Menurut Hadi, anak-anak kerap mengirim pesan lewat ompreng berisi ucapan terima kasih atau request menu seperti spaghetti atau ayam geprek.

"Selama ini Alhamdulillah tidak ada komplain. Ompreng selalu habis," tandasnya.

Tak heran jika dapur SPPG Gunungpati kemudian dijadikan contoh oleh banyak pihak. Warganet turut memuji kualitas dapur ini.

Akun @MaiSun-JM6, orang tua siswa penerima manfaat MBG, menyebut masakan dari dapur Gunungpati "enak setiap hari" dan berharap standar higienitasnya selalu terjaga.

Warganet lain, @kaaz9890, menilai dapur seperti ini seharusnya menjadi standar minimal MBG di seluruh Indonesia.

Sementara @lilyhandayani menyebut pengelolaan dapurnya sangat profesional. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved