Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gempa Hari Ini

Gempa M 5,0 Guncang Malang Hari Ini, Berikut Hasil Analisis Lengkap BMKG

Gempa bumi berkekuatan M 5,0 mengguncang Kabupaten Malang, Jawa Timur dan sekitarnya pada Kamis (11/9/2025) pukul 10.15. 

Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
BMKG
GEMPA MALANG - Titik koordinat pusat gempa bumi berkekuatan M 5,0 yang mengguncang Kabupaten Malang, Jawa Timur dan sekitarnya pada Kamis (11/9/2025) pukul 10.15.  

TRIBUNJATENG.COM, MALANG - Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan baik fisik maupun non fisik akibat gempa yang mengguncang Kabupaten Malang dan sekitarnya.

Seperti diketahui, Kabupaten Malang dan sekitarnya telah diguncang gempa bumi berkekuatan M 5,0 pada pukul 10.15, Kamis (11/9/2025).

Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa bumi berjenis tektonik ini merupakan menengah.

Baca juga: Gempa Terkini Kamis 11 September 2025 Siang Ini, Baru Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik di Sini

Artinya, jikapun ada kerusakan sifatnya ringan namun getarannya cukup dirasakan warga sekitarnya.

Dipastikan pula oleh BMKG, gempa yang mengguncang Malang tersebut tidak akan menimbulkan tsunami.

Berikut ini penjelasan lengkap dari BMKG.

Gempa bumi berkekuatan M 5,0 mengguncang Kabupaten Malang, Jawa Timur dan sekitarnya pada Kamis (11/9/2025) pukul 10.15. 

Berdasarkan data BMKG, gempa bumi terletak di koordinat 9,49 derajat lintas selatan, 112,80 derajat bujur timur, atau tepatnya di daratan pada jarak 152 kilometer arah tenggara Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Gempa diketahui tidak berpotensi tsunami.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa bumi ini merupakan jenis gempa tektonik dan memiliki parameter update dengan magnitudo M 4,8.

“Kamis, 11 September 2025 pukul 10.15, wilayah Malang, Jawa Timur dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik,” ujar Daryono seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (11/9/2025).

Penyebab Gempa Malang 

Daryono menjelaskan, penyebab gempa di selatan Jawa Timur ini karena adanya aktivitas di lempeng Indo-Australia.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust patahan),” kata Daryono.

Dia menambahkan, gempa bumi ini memiliki kedalaman 63 kilometer yang termasuk dalam gempa menengah.

Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 hingga 300 kilometer di bawah permukaan bumi.

Gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah,” kata dia.  

Baca juga: Gempa Megathrust Jawa Terakhir Terjadi Pada 1943, Benarkah BMKG Prediksi Akan Kembali Terjadi?

Dampak Gempa Malang Hari Ini

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di berbagai wilayah dengan guncangan yang berbeda.

Daerah Kabupaten Malang dengan skala intensitas III MMI atau getaran yang dirasakan nyata di dalam rumah, sensasi yang terasa seolah-olah ada truk lewat.

Kemudian, daerah Malang dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran yang dirasakan nyata di dalam rumah.

Terasa sensasi seolah-olah ada truk yang lewat.

Untuk Trenggalek, Tulungagung, dan Blitar dengan skala intensitas II MMI atau getaran yang dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Getaran dirasakan nyata di dalam rumah.

Terasa sensasi seolah-olah ada truk yang lewat.

Hingga Kamis (11/9/2025) pukul 14.00, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat dampak gempa bumi tersebut.  

Tidak Ada Gempa Susulan

Hingga pukul 10.35, hasil pemantauan BMKG menunjukkan belum ada aktivitas gempa bumi susulan.

Daryono mengimbau kepada masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.  

Selain itu, warga juga diminta agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.  

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan getaran akibat gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. (*)

Sumber Kompas.com

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved