Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah Pemburu Entung Jati, Yeyen Sehari Bisa Raup Cuan Rp750 Ribu

Bila beruntung, satu orang dapat meraup cuan hingga Rp750.000 per hari bagi mereka yang sedang berburu entung jati.

Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI
BERBURU ENTUNG — Potret warga Desa Bangunrejo Lor, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur berburu entung jati, Kamis (20/11/2025). Selain untuk konsumsi, mereka juga menjual hasil buruannya dengan harga Rp75 ribu per kilogram. 

TRIBUNJATENG.COM, NGAWI - Inilah kisah para pemburu entung daun jati di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Dalam dua pekan terakhir ini, pemandangan cukup berbeda terjadi di Desa Bangunrejo Lor, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Di bawah rerimbunan pohon jati, mereka sedang  sibuk berburu entung jati.

Baca juga: Tradisi Unik Berburu Entung Pohon Jati Saat Musim Penghujan di Pati

Terungkap, Biang Kerok Longsor di Pandanarum Banjarnegara, Dwikorita: Ada Lempung Biru

Entung jati atau dalam nama latinnya Hyblaea puera merupakan spesies ngengat yang menyerang tumbuhan jati pada malam hari.

Di Indonesia, entung ini hanya ada di hutan jati wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Di beberapa daerah, entung ini dikumpulkan untuk kemudian diolah menjadi beberapa makanan. Seperti campuran masakan tumis, sayur lodeh, asem-asem, bahkan ada pula yang mengolahnya menjadi rempeyek atau keripik.

Dari data menyebut, kadar protein pada entung jati cukup tinggi, yakni mencapai 20 persen. 

Namun yang perlu digarisbawahi, jangan sampai mengonsumsinya secara berlebih, karena bisa mengakibatkan alergi di tubuh, seperti gatal-gatal.

Tak hanya untuk dikonsumsi sendiri, entung jati juga menghasilkan cuan bagi warga setempat.

Bahkan bila beruntung, satu orang dapat meraup cuan hingga Rp750.000 per harinya.

Peminat serangga musiman yang memiliki kandungan protein tinggi itu, banyak.

Yeyen, pencari entung warga Desa Bangunrejo Lor menyatakan bahwa musim entung jati biasanya terjadi saat pergantian musim kemarau ke penghujan.

Untuk mendapatkan entung, warga tak kesulitan.

“Entung tinggal ambil di tanah yang ada di atasnya ada pohon jati."

"Ini karena entung berasal dari ulat yang hidup dan memakan daun pohon jati."

"Setelah memakan daun pohon jati, ulat akan turun ke tanah untuk membuat sarang."

"Selanjutnya, ulat berdiam diri hingga berubah menjadi entung,” ujar Yeyen seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (21/11/2025).

Baca juga: Penampakan Entung : Kebiasaan Unik Warga Tlogowungu Pati Berburu Entung Jati Awal Musim Penghujan

Kabar Baik Buat Warga Kebumen, DP Beli Rumah Cuma 1 Persen, Gratis BPHTB

Per Kilogram Rp75 Ribu

Menurut Yeyen, bila telat mengambilnya, entung akan berubah menjadi kupu-kupu. 

Biasanya, proses entung menjadi kupu-kupu berlangsung sekira sepekan.

Saat musim entung jati, kata Yeyen, penghasilan warga setempat bisa bertambah.  

Dalam sehari, dia bisa menjual hingga 10 kilogram jika stok sedang banyak.

Satu kilogram entung, Yeyen menjualnya seharga Rp75.000.

Bila mendapatkan 10 kilogram, Yeyen meraup cuan Rp750.000 dalam satu hari.

“Kalau pas banyak, bisa dapat uang sampai Rp750.000,” kata Yeyen.

Bila musim entung tiba, warga berbondong-bondong memasuki hutan jati.

Mereka mengumpulkan entung untuk dijadikan lauk pauk hingga dijual dengan harga tinggi.

“Musim entung ini sudah mulai dua pekan lalu. Banyak warga yang mencari untuk dijadikan tambahan penghasilan,” ungkap Yeyen.

Kendati memiliki kandungan protein tinggi, mengonsumsi entung berlebihan dapat menyebabkan alergi.

Untuk itu, warga diminta berhati-hati dalam mengonsumsi entung.

“Mengonsumsi entung berlebihan dapat menimbulkan reaksi alergi seperti gatal-gatal, muntah, maupun mual," kata Sri Surantini, ahli gizi Dinkes Kabupaten Ngawi.

Menurut Sri, respons tubuh setiap orang berbeda-beda saat mengonsumsi makanan.

Oleh karena itu, disarankan untuk tidak langsung banyak mengonsumsi entung agar terhindar dari alergi. (*)

Sumber Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved