Penampakan Entung : Kebiasaan Unik Warga Tlogowungu Pati Berburu Entung Jati Awal Musim Penghujan

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Masyarakat di sekitar hutan pohon jati di wilayah Kecamatan Tlogowungu, Pati, punya kebiasaan unik setiap awal musim penghujan.

Sebagaimana diketahui, pohon jati meranggas atau menggugurkan daun saat musim kemarau. Memasuki awal musim penghujan, daun mulai bertumbuhan. 

Saat itulah warga punya kebiasaan "berburu" kepompong ulat jati, atau oleh warga setempat disebut entung jati.

Warga memilah daun-daun jati kering yang jatuh ke tanah untuk menemukan entung.

Entung itu lalu mereka masukkan ke dalam gelas atau wadah plastik yang mereka bawa dari rumah. 

Warga Desa Regaloh, Kecamatan Tlogowungu, Samini, adalah salah satu yang melakukan kegiatan ini secara rutin tiap tahun.

Entung yang dia dapat akan dia masak untuk dikonsumsi bersama keluarga.

"Nanti saya masak di rumah. Kalau yang tidak doyan, biasanya nyari entung untuk dijual," jelas dia, Kamis (21/12/2023). 

Menurut dia, entung sebanyak satu gelas kecil air mineral bisa laku dijual antara Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu. 

Pemburu entung lainnya, Aldi, warga Desa Lahar, mencari entung bersama teman-temannya. 

Dia datang ke hutan sejak pagi sekira pukul 08.00 hingga pukul 12.00 WIB.

"Nanti akan saya masak untuk cemilan. Cara masaknya, entung dicuci bersih menggunakan air mendidih. Kemudian saya siapkan bumbu, antara lain bawang merah dan bawang putih. Nanti entung itu saya tumis bersama bumbu-bumbu itu," papar dia. 

Bocah setempat juga menggemari kegiatan berburu entung. Seperti halnya Rafa, warga Desa Tlogosari.

Bocah kelas 4 SD ini berburu entung untuk mengisi waktu libur sekolah. 

Dia mencari entung dan memasukkannya dalam wadah kantong keresek.