Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Pemkab Jepara Fokus Tangani Anak Tidak Sekolah, Total Ada 9558 Anak

Pemerintah Kabupaten Jepara akan fokus mengentaskan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) yang cukup tinggi, tercatat

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Tito Isna Utama
ANAK TIDAK SEKOLAH - Kepala Disdikpora Jepara, Ali Hidayat saat ditemui di Kantornya.Pemerintah Kabupaten Jepara akan fokus mengentaskan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) yang cukup tinggi, tercatat per 8 September 2025 ada 9558 anak. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Pemerintah Kabupaten Jepara akan fokus mengentaskan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) yang cukup tinggi, tercatat per 8 September 2025 ada 9558 anak.


Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar mengatakan untuk penanganan ATS, berdasarkan rekap dataATS di Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Pusdatin Kemendikdasmen) per 8 September 2025, jumlah ATS di Kabupaten Jepara tercatat sebanyak 9.558 anak. 


"Angka ini menjadi tantangan serius yang harus kita tangani bersama," ungkap Wabup Jepara kepada Tribunjateng, Selasa (9/9/2025).


Ia menjelaskan saat ini Pemerintah Kabupaten Jepara sedang merumuskan langkah strategis dengan memperkuat sinergi lintas sektor, meningkatkan akses pendidikan nonformal, beasiswa, gerakan Jepara Peduli Pendidikan, serta sistem data terpadu ATS.


"Upaya kita menangani ATS bukan hanya sekadar mengembalikan anak ke sekolah, tetapi juga memastikan bahwa mereka memiliki masa depan yang lebih baik, agar tidak terjerumus dalam kemiskinan struktural maupun masalah sosial," ujarnya.


Untuk menanggani ATS kata dia, seperti yang dikatakan Ki Hajar Dewantara 'Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah.


Artinya, pendidikan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya sekolah atau pemerintah, melainkan juga keluarga dan masyarakat. 


"Pendidikan adalah senjata paling ampuh mengubah dunia, termasuk mengubah masa depan anak-anak Jepara agar lebih cerah," tuturnya.


Lebih lanjut, Kepala Disdikpora Jepara, Ali Hidayat mengatakan jika data yang telah tervalidasi 4082 anak sekiranya 42,7 persen.


Hal itu mengacu pada Pusdatin Kemendikdasmen per 8 September 2025, jumlah ATS di Kabupaten Jepara tercatat sebanyak 9.558 anak, dengan rentan usia sekiranya 7 - 18 tahun.


"Masih terdapat 5476 anak yang belum tervalidasi dan membutuhkan perhatian bersama," ucapnya.


Menanggapi banyaknya angka tersebut, Disdikpora Jepara mengajak seluruh camat dan satuan pendidikan untuk turun langsung mengajak kembali anak - anak untuk bisa sekolah kembali.


"Kami sampaikan semua camat, untuk ditemukan data itu anaknya di ajak dirayu untuk kembali bersekolah.Kalau tidak sekolah reguler, bisa kejar paket. harapannya mereka lulus SLTA atau SMA dan MA," ungkapnya.


Ia menjelaskan penyebab adanya ATS dipengaruhi beberapa faktor, namun terbanyak karena ekonomi dan malas.


"Kemungkinan dari keluarga kurang mampu ekonomi, sudah malas tidak mau sekolah, belum pernah sekolah ada," ujarnya.


Selain itu, korban bully dan penyandang disabilitas juga menjadi penyumbang ATS di Kabupaten Jepara, lantaran SLB hanya ada satu.


"Mereka berkebutuhan khusus karena SLB kami hanya satu padahal banyak saudara kita kemampuan khusus banyak juga, selain itu juga ada sudah menikah, bekerja, sedikit ada kena bully, memang paling banyak karena ekonomi dan kebutuhan khusus," tutupnya. (Ito)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved