Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kudus

Mendikdasmen Sebut Smart Board Hanya Dikirim Bagi Sekolah yang Mau

Abdul Mu'ti memastikan bahwa program Digitalisasi Pembelajaran yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, sudah berjalan.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
MONITORING PENYALURAN IFP - Mendikdasmen RI, Prof Abdul Mu'ti melakukan monitoring penyaluran dan penggunaan IFP atau smart board di SMKN 1 Kudus, Selasa (7/10/2025). Saat ini sudah ada 70.000 lebih IFP yang sudah didistribusikan dari 80.000-an produk yang sudah diproduksi, ditarget semua tersalurkan maksimal pertengahan Desember. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Prof Abdul Mu'ti memastikan bahwa program Digitalisasi Pembelajaran yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, sudah berjalan. Satu di antaranya dalam bentuk pendistribusian smart board atau
Interactive Flat Panel (IFP) untuk mendukung pembelajaran digital di sekolah-sekolah.

Prof Abdul Mu'ti memastikan bahwa pendistribusian IFP sudah menyentuh sekolah-sekolah swasta dan negeri di Indonesia. Kata dia, dari 80.000-an unit IFP yang sudah diproduksi, sekiranya sudah berhasil didistribusikan sekitar 70.000-an unit.

Penyaluran IFP atau smart board ditarget selesai maksimal pertengahan Desember 2025 dengan target penerima sebanyak 288.865 sekolah negeri dan swasta di Indonesia tahun ini.

"IFP ini sudah mulai didistribusikan. Dan dalam laporan kami terakhir sudah 70.000 lebih dari 80.000 yang sudah diproduksi (sudah terdistribusikan, red)," terangnya usai mengunjungi SMAN 1 Kudus, Selasa (7/10/2025).

Mendikdasmen menjelaskan, IFP merupakan bagian dari program Digitalisasi Pendidikan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto berlandaskan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor:7 Tahun 2025 tentang Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan dan Revitalisasi Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Pembangunan dan Pengelolaan Sekolah Menengah Atas Unggul Garuda, dan Digitalisasi Pembelajaran.

Digitalisasi pendidikan dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Di dalamnya mencakup 4 paket kegiatan. Meliputi, distribusi IFP, bantuan laptop untuk mendukung penggunaan IFP,  pelatihan guru, dan keempat adalah penyediaan materi pembelajaran untuk mendukung pembelajaran yang lebih berkualitas.

Nantinya, seluruh sekolah di Indonesia diharapkan sudah memilik layar televisi atau Interactive Flat Panel (IFP) untuk pembelajaran digital. Guna membantu sekolah-sekolah, terutama di daerah terpencil, dalam mendapatkan materi belajar yang berkualitas.

Digitalisasi pendidikan dalam pelaksanaannya berupa pembelajaran yang dikuatkan dengan penyediaan perangkat media seperti IFP, laptop, media penyimpanan konten pembelajaran dan lainnya.

Adanya pendistribusian IFP yang masih berlangsung, Prof Abdul Mu'ti melakukan monitoring di SMKN 1 Kudus yang telah menerima IFP dan sudah digunakan.

"Hari ini kami sudah melihat langsung bagaimana penerapan IFP di SMKN 1 Kudus," tuturnya.

Mendikdasmen memastikan bahwa nantinya, semua sekolah mendapatkan bantuan IFP atau smart board. Kecuali sekolah-sekolah yang tidak mau.

Artinya, IFP dikirim oleh pemerintah pusat melalui Kemendikdasmen untuk sekolah yang benar-benar mau menerima. Dengan basis pengiriman berdasarkan persetujuan sekolah.

Selain itu, Mendikdasmen menegaskan bahwa IFP berbeda dengan chromebook. Di mana IFP hadir menjadi bagian dari program Digitalisasi Pembelajaran yang memiliki dasar Inpres dan Perpres. Artinya, bukan program yang dijalankan tanpa landasan hukum yang jelas.

Kata Prof Abdul Mu'ti, digitalisasi pembelajaran merupakan program prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia.

Pihaknya terus melakukan monitoring, baik dari proses produksi, monitoring quality control produk, distribusi produk sampai mana dan sudah diterima apa belum, serta memastikan sekolah menandatangani penerimaan IFP bagi yang bersedia menerima, sampai pada tahap dokumentasi.

"Jadi kalau sekolah tidak bersedia (menerima), tidak kami kirim. Yang bersedia menerima yang kami kirim. Ini bedanya dengan chromebook," tegasnya.

Lebih lanjut, IFP dalam pemanfaatannya  tidak selalu harus berbasis internet.
Bisa juga digunakan tanpa harus terhubung dengan internet, difungsikan sebagai smart board.

Nantinya ada materi pembelajaran yang dikirim okeh Kementerian dan bisa ditunggu oleh masing-masing sekolah melalui rumah pendidikan, lewat kanal ruang murid.

Dengan harapan, IFP ini bisa mendukung penuh pendidikan berbasis digital di Tanah Air Indonesia.

"Semoga dengan program ini lebih bermanfaat, dan mendukung anak-anak lebih semangat dalam belajar," harap Prof Abdul Mu'tu.

Kepala SMKN 1 Kudus, Aries Budiyono menyampaikan, IFP atau smart board bantuan pemerintah pusat sudah sampai pada 22 September lalu.

Saat ini sudah digunakan untuk kegiatan belajar dan mengajar di kelas XII dalam bentuk Interactive Flat Panel.

Menurut dia, bantuan IFP ini membantu siswa lebih fokus dalam menyimak materi pembelajaran yang diberikan guru.

Siswa tidak lagi menulis materi banyak-banyak dengan memanfaatkan teknologi. Di mana materi pendidikan yang sudah ditulis guru di smart board bisa dikonversi dalam bentuk file dan bisa diteruskan ke siswa lewat sosial media untuk media pembelajaran.

"Alhamdulillah kami dapat bantuan smart board ini dalam mendukung pendidikan berbasis digital," jelasnya.

Aries menyebut, saat ini baru satu unit IFP yang sudah diterima dan sudah diaplikasikan di salah satu kelas XII.

Pemanfaatannya harus bergantian, untuk bisa menjangkau 1.587 siswa dari 45 rombongan belajar di SMKN 1 Kudus.

"Harapan kami tidak hanya satu unit. Namun sudah sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan pemerintah. Sebagai media interaktif yang memudahkan tenaga pendidik dalam memberikan pengajaran dan lebih praktis. Mudah-mudahan ini bisa kami gunakan dan maksimalkan dalam mendukung pendidikan yang lebih berkualitas berbasis digital," ucapnya. (Sam)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved