Berita Nasional
Daftar 9 Korban Jiwa Selama Aksi Unjuk Rasa di Beberapa Daerah: Ojol, Mahasiswa Hingga Tukang Becak
Daftar 9 Korban Jiwa Selama Aksi Unjuk Rasa di Beberapa Daerah: Ojol, Mahasiswa Hingga Tukang Becak
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
Daftar 9 Korban Jiwa Selama Aksi Unjuk Rasa di Beberapa Daerah: Ojol, Mahasiswa Hingga Tukang Becak
TRIBUNJATENG.COM - Demonstrasi besar-besaran yang terjadi beberapa hari di sejumlah daerah Indonesia menimbulkan beberapa korban jiwa.
Aksi unjuk rasa dimulai pada Kamis (28/8/2025) di kawasan DPR RI Jakarta.
Massa awalnya memprotes besaran tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Dalam aksi itu, satu orang driver ojol bernama Affan Kurniawan meninggal dunia sehingga memicu aksi demontrasi baru di sejumlah wilayah Indonesia.
Sayangnya, di beberapa aksi daerah juga menimbulkan korban baru.
Berikut ini beberapa orang yang meninggal selama aksi demontrasi di sejumlah wilayah.
1. Affan Kurniwan Driver Ojol

Affan Kurniawan (21) merupakan driver ojol yang tewas terlindas kendaraan taktis (rantis) milik brimob.
Insiden tragis itu terjadi pada Kamis (28/8/2025) saat terjadi demonstrasi di kawasan DPR.
Rekaman detik-detik tubuh Affan dilindas mobil rantis viral.
Saat kejadian, Affan disebut sedang mengantarkan pesanan makanan pelanggan.
Saat itu ia berlari untuk menyebrang namun badannya terjatuh hingga terlindas mobil rantis.
Sebanyak 7 polisi yang berada di dalam mobil rantis sudah diamankan.
Kematian Affan inilah yang memicu munculnya aksi demonstrasi di sejumlah wilayah lain.
2. Abay Staf DPRD Makassar

Muhamad Akbar Basri alias Abay (26) adalah staf Humas DPRD Makassar, Sulawesi Selatan.
Abay terjebak di dalam gedung DPRD Makassar saat kantor tersebut dibakar pengunjuk rasa pada Jumat (29/8/2025).
Saat kejadian, Abay terjebak di lantai dua ruang humas.
Rekan Abay, Muh Triadi Danial mengatakan jika Abay sempat turun.
Namun Abay naik kembali untuk menyelamatkan orang lain.
Abay juga sempat mengirim rekaman suasana kejadian ke grup.
Sayangnya, Abay terjebak dan meninggal dunia.
3. Sarinawati Staff DPRD Makassar
Korban kedua dalam kebakaran gedung DPRD Makassar adalah Sarinawati (25).
Sarinawati adalah staff pendamping anggota DPRD Makassar, Andi Tenri Uji.
Sarina terjebak di ruang humas Gedung DPRD pada Jumat (29/8/2025) malam.
Dirinya mengalami luka bakar di wajah sebelah kiri, perut, kaki dan tangan.
Korban meninggal dunia saat dirujuk ke RS Bhayangkara Makassar.
4. Syaiful Akbar Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah
Korban ketiga dalam insiden gedung DPRD Makassar terbakar adalah Syaiful Akbar (43).
Syaiful saat itu mewakili kecamatan Ujung Tanah untuk menghadiri rapat di Gedung DPRD Makassar.
Syaiful diketahui nekat melompat dari lantai 4 saat gedung terbakar.
Ia sempat menjalani perawatan di RS Grestelina, sayangnya nyawa Syaiful tak tertolong.
5. Rusdamiansyah
Masih dari Kota Makassar, seorang driver ojol bernama Rusdamiansyah (25) juga menjadi korban jiwa.
Pria yang akrab disapa Dandi ini meninggal setelah dihajar massa karena dituduh sebagai Intelijen.
Dandi dihajar massa di depan Universitas Bosowa (Unibos), Jala Urip Sumoharjo pada Jumat (29/8/2025).
Dandi awalnya keluar rumah sekitar pukul 17.30 WITA.
Ia datang untuk melihat aksi namun dituduh sebagai intel oleh massa demonstran.
Dandi mengalami pendarahan otak dan retak tulang tengkorak. Dandi sempat dirawat di RSUP Kemenkes Makassar, namun nyawanya tidak tertolong
6. Rheza Sendy Pratama Mahasiswa

Aksi di Jogja juga menimbulkan satu korban jiwa.
Seorang mahasiswa bernama Rheza Sendy Pratama meninggal dunia dalam kericuhan demonstrasi di depan Markas Polda DIY pada Minggu (31/8/2025) pagi.
Rheza adalah mahasiswa semester V Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta.
Pada Minggu pagi, ia turut serta dalam aksi demonstrasi di depan Mapolda DIY yang melibatkan banyak mahasiswa.
Namun, situasi memanas saat aparat menembakkan gas air mata.
Dari kronologi yang dibagikan Forum BEM DIY, disebutkan:
"Motor yang ditunggangi almarhum tiba-tiba mati ketika hendak berbalik arah."
"Namun, nahas pada saat yang sama aparat menembakan gas air mata hingga membuat Rheza terjatuh."
Rekannya yang dibonceng sempat menyelamatkan diri, tetapi nyawa Rheza tidak tertolong.
Ayah Rheza, Yoyon Surono menemukan luka mencurigan di tubuh anaknya.
Perut kanan terdapat bekas pijakan sepatu PDL.
7. Sumari
Dari Kota Surakarta, seorang penarik becak bernama Sumari (60) meninggal dunia dalam gelombang demonstrasi yang terjadi pada 29 Agustus 2025.
Sumari adalah penarik becak yang sedang tidur di becaknya.
Dirinya diduga terkena paparan gas air mata yang ditembakkan oleh aparat.
Diberitakan Sumari memiliki sakit asama.
Ia diduga mengalami serangan jantung dan asmanya kambuh sehingga meninggal dunia.
8. Andika Lutfi Falah
Satu murid SMK di Tangerang bernama Andika Lutfi Falah (16) juga menjadi korban selama terjadi demonstrasi.
Andika meninggal pada Senin (1/9/2025).
Dilansir dari Tribunnews, Andika mengembuskan napas terakhir ketelah sempat dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, sejak Sabtu 30 Agustus 2025.
Terungkap fakta kepala Andika Lutfi Falah mengalami keretakan di tempurung kepala.
Ia sempat mengikuti aksi unjuk rasa di DPR RI pada Kamis (28/8/2025).
Dia hanya sekedar mengikuti ajakan temannya yang memintanya untuk pergi ke gedung DPR RI yang berada di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Andika sempat dikabarkan menghilang, pihak keluarga tak ada satu pun yang mengetahui keberadaannya lantaran Andika tak memiliki handphone serta tak membawa identitas.
Hingga akhirnya, Sabtu (30/8/2025), Andika diketahui pihak keluarga melalui media sosial tengah berada di RS Mintohardjo, Jakarta Pusat, dalam keadaan kritis.
Berdasarkan informasi dari tim medis, Andika kritis usai tempurung belakang kepalanya retak.
9. Iko Juliant Junior

Terkahir ada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes) bernama Iko Juliant Junior yang meninggal dunia selama terjadinya aksi demonstrasi.
Polisi menyebut Iko meninggal karena kecelakaan di Jalan Dr Cipto Semarang pada Minggu (31/8/2025) pukul 02.30.
Namun keluarga curiga atas kematian Iko.
Keluarga masih diliputi pertanyaan karena korban meninggal dunia dalam kondisi penuh luka lebam di wajah.
Kecurigaan keluarga semakin tebal karena korban diantar ke rumah sakit oleh mobil Brimob ke RSUP Kariadi Semarang.
"Iya, kami sudah mendapatkan laporan kejanggalan kematian dari almarhum Iko, kami turut berbelasungkawa, kami juga masih berupaya mengungkap fakta kematian korban yang masih abu-abu," terang anggota Pusat Bantuan Hukum IKatan Alumni (PBH IKA) Alumni FH Unnes Ady Putra Cesario kepada Tribun, Senin (1/9/2025) malam.
Anggota PBH IKA Alumni FH Unnes, Naufal Sebastian menyebut, kejanggalan yang ditemukan pihaknya berdasarkan beberapa temuan di lapangan.
Seperti kedatangan korban ke RSUP dr Kariadi Semarang diantar oleh petugas Brimob Polda Jateng dalam kondisi kritis pada Minggu (31/8/2025) sekira pukul 11.00.
Padahal, korban mengalami kecelakaan yang disebutkan dalam STP Satlantas Polrestabes Semarang adalah pukul 02.30.
Artinya, ada waktu rentang yang panjang sekira 10 jam.
Sebelumnya Iko pamit ke ibunya untuk pergi ke kampus pada Sabtu (30/8/2025).
Pada Sabtu (30/8/2025) sekitar pukul 23.00 WIB, Iko sempat pulang ke rumah.
Kemudian Iko dijemput oleh teman rumahnya untuk pergi ke Jalan Pahlawan, Semarang.
Ia memberi kabar kepada temannya yang lain melalui pesan whatsapp bahwa dia hendak ke Polda Jateng untuk menjemput teman-temannya yang masih ditahan oleh pihak Kepolisian, Sabtu, 30 Agustus 2025 sekitar pukul 23.00 WIB
Sebelumnya, rekan-rekan Iko ditahan saat melakukan aksi di depan Mapolda Jateng.
Setelah pergi, Iko sudah tak ada lagi kabar.
Hingga akhirnya dibawa ke RS pada Minggu (31/8/2025) siang dalam kondisi kritis.
(*)
Indramayu Gempar! Lima Orang Tewas Dibunuh dan Dikubur dalam Rumah, Korban Perampokan? |
![]() |
---|
Helikopter PK-RGH Hilang Kontak Setelah 8 Menit Terbang di Mentewe, Ini Daftar Rinci Penumpangnya |
![]() |
---|
Apa Arti Anggota DPR Dinonaktifkan? Uya Kuya, Eko Patrio Hingga Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
Menteri Keuangan Sri Mulyani Mengundurkan Diri, Benarkah? |
![]() |
---|
Nasib Terkini 4 Anggota DPR RI Kontroversial, Mulai 1 September 2025 Tak Lagi Berkantor di Senayan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.