Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Iwan Curiga Gedung DPRD Gelap Gulita, Saksi 3 Mobil Dibakar: Ada yang Histeris Teriak Allahu Akbar

Iwan masih ingat betul Jumat sore itu, ketika dirinya ditugasi meliput aksi massa di depan Mapolda Jawa Tengah, (29/8/2025).

Editor: Awaliyah P
YOUTUBE/TRIBUN JATENG
PELAKU PEMBAKARAN MOBIL - Iwan Arifianto, jurnalis Tribun Jateng, mengungkap detik-detik kericuhan demo di Semarang yang terjadi, Jumat, (29/8/2025). Iwan Curiga Gedung DPRD Gelap Gulita, Saksi 3 Mobil Dibakar: Ada yang Histeris Teriak Allahu Akbar 

"Mereka melempar sesuatu, entah plastik berisi bensin atau botol. Tiba-tiba dilempar korek, lalu meledak. Satu mobil di dekat gerbang terbakar," kata Iwan.

Ledakan itu menjadi awal. Tiga mobil terbakar, belasan lainnya rusak.

Warung milik warga, termasuk warung Bu Ambar yang berada di dekat pintu belakang DPRD, ikut hangus dilalap api.

"Bu Ambar menangis histeris, shock melihat warung dan dua mobil terbakar cepat sekali. Hanya sekitar 30 menit, tapi cukup membuat kekacauan besar," jelas Iwan.

Asap hitam pekat membuat mata perih.

"Bukan karena gas air mata, tapi asap mobil yang dibakar. Kita semua panik, pegawai di situ berusaha memadamkan api dengan air seadanya," tambahnya.

 
Malam Gelap di Gedung Pemerintahan

Tak hanya kobaran api, suasana makin mencekam ketika listrik di kompleks pemerintahan dimatikan.

"Gedung DPRD dan Gubernuran gelap gulita. Jurnalis dilarang menyalakan senter. Jadi kami hanya mengandalkan insting," kata Iwan.

Ia menuturkan, meski situasi genting, aparat tidak langsung menggunakan gas air mata.

"Seperti hanya ada teriakan-teriakan. Saya menduga massa memang berniat membuat huru-hara. Setelah kebakaran terjadi, mereka pergi," jelasnya.

Kericuhan malam itu berakhir dengan penangkapan besar-besaran

"Polda Jateng sudah menangkap lebih dari 400 orang, mayoritas remaja. Tujuh orang ditetapkan tersangka, satu ditahan, enam lainnya tidak karena masih di bawah umur," ungkap Iwan.

Namun soal siapa sebenarnya pelaku pelemparan pertama yang memicu kebakaran, belum bisa dipastikan.

"Mereka menutupi wajah dengan masker atau slayer, sulit diidentifikasi," katanya.

 Bagi warga sekitar, kejadian itu meninggalkan trauma.

Bagi pemilik kendaraan dan warung, kerugian materi.

Bagi saksi mata seperti Iwan, malam itu meninggalkan kenangan mencekam.

"Sangat mencekam, terutama di dalam gedung. Kalau di jalan umum mungkin tidak terlalu, karena diblokade."

"Tapi di dalam, gelap, panik, penuh asap. Saya lihat langsung bagaimana warga ketakutan, berlarian, menangis," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved