Tribunjateng Hari ini
Pasukan Elite TNI Hanya Butuh 10 Menit untuk Bebaskan Sandera
TNI menggelar perayaan HUT Ke-80 di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu (5/10/2025).
Penulis: Achiar M Permana | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu (5/10/2025).
Peringatan tahun ini disebut sebagai perayaan terbesar sepanjang sejarah HUT TNI, dengan melibatkan sekitar 133.000 prajurit dari ketiga matra, Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU), serta berbagai komponen pendukung.
Pada kesempatan itu, TNI menampilkan simulasi operasi pembebasan sandera.
Aksi berdurasi sekitar 10 menit itu memperlihatkan kecepatan, ketepatan, dan koordinasi tinggi antara berbagai satuan elite TNI dalam menghadapi situasi penyanderaan bersenjata.
Atraksi dimulai dengan pendaratan senyap para penerjun pandu TNI dari sisi kiri podium utama.
Hanya dalam tempo 10 menit, penyandera dapat dilumpuhkan dan sandera dapat dibebaskan.
Setelah seluruh ancaman berhasil dinetralisir, tim aksi khusus mengevakuasi dua sandera ke tempat aman.
Aksi tersebut menjadi salah satu atraksi utama dalam peringatan HUT Ke-80 TNI, yang menampilkan kesiapsiagaan dan profesionalisme pasukan dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman, termasuk terorisme dan perang kota.
"Ini jauh lebih besar dari tahun lalu. Dari tahun lalu pada HUT Ke-79, yang kita lihat begitu besar dan masif itu, itu hanya 100 ribu (personel)," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah.
Pidato Prabowo
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto yang bertindak sebagai Inspektur Upacara menyatakan, pemilihan pemimpin di satuan TNI harus mementingkan prestasi ketimbang senioritas.
"Panglima TNI dan kepala staf terus-menerus saya perintahkan menilai pemimpin-pemimpin yang ada di TNI, prajurit kita berhak dan menuntut yang terbaik, kepemimpinan yang terbaik,” kata Prabowo.
“Saya memberi izin kepada Panglima TNI dan kepala staf dalam rangka seleksi kepemimpinan tidak perlu terlalu memperhitungkan senioritas, yang penting prestasi, pengabdian cinta Tanah Air," sambungnya.
Prabowo juga meminta TNI untuk tidak boleh lengah, selalu membina diri dan melatih diri, serta mengikuti perkembangan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI).
TNI juga diharapkan selalu tanggap dan senantiasa membantu pemerintah menjaga kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia.
Oleh sebab itu, Prabowo mengingatkan TNI harus introspeksi diri, terutama saat mengevaluasi seluruh organisasi yang dimiliki saat ini.
"TNI harus tanggap. TNI harus bantu penegak hukum. TNI harus bantu pemerintah daerah, pemerintah pusat untuk menjaga kekayaan kita, sumber daya alam kita," ujarnya. (Kompas.com)
Warga Semarakkan Waroeng Semawis Pecinan yang Buka Lagi, Naja Pun Rindu Kuliner Khas Lokal |
![]() |
---|
Emosi Penonton Film Tukar Takdir Makin Terasa saat Jumpa Nicholas Saputra |
![]() |
---|
Parasut Praka Zaenal Bermasalah saat Terjun di Atas Teluk Jakarta |
![]() |
---|
Siswa Keracunan Makan Bergizi Gratis di Jawa Tengah Tembus 1.000 Orang |
![]() |
---|
Munir Pilih Monumen Pers Solo sebagai Tempat Pengukuhan Pengurus PWI Pusat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.