Fakta Baru Kasus Mobil Barang Bukti Polisi Dibawa Jalan-jalan ke Mal Bogor: Anak SPKT

Fakta Baru Kasus Mobil Barang Bukti Dibawa Jalan-jalan ke Mal Bogor: Anak SPKT

TRIBUNJATENG.COM- Kasus pria yang viral karena diduga membawa mobil barang bukti (BB) untuk jalan-jalan ke sebuah mal di Bogor terus berkembang. Kini, sejumlah fakta baru terungkap setelah Polda Metro Jaya dan Polres Metro Depok melakukan pendalaman.

Peristiwa ini mencuat setelah sebuah video memperlihatkan seorang pria berdebat dengan sekelompok orang di area parkir mal (Debt Colllector). Ia mengaku sebagai anak anggota Propam Polda Metro Jaya dan membawa mobil barang bukti yang dipinjam dari polsek.

Namun, polisi memastikan klaim pria tersebut tidak benar.

1. Polisi Pastikan Sang Pria Bukan Anak Anggota Propam

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto membantah klaim pria itu.

“Tidak benar orang tua yang bersangkutan berdinas di Propam,” tegas Budi dikutip dari Tribun Jabar.

Pernyataan ini menjadi fakta pertama yang menepis seluruh pengakuan pria tersebut.

2. Ayahnya Anggota SPKT, Bukan Propam

Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Radjo Harahap juga memberikan klarifikasi. Ia menyebut ayah pria itu hanyalah anggota SPKT Polsek Tajurhalang, Polres Metro Depok—bukan perwira Propam.

 “Anaknya asbun saja itu,” kata Radjo.

3. Mobil Itu Bukan Barang Bukti

Fakta baru lainnya: mobil yang dibawa bukan barang bukti dari kasus mana pun.

Polisi menyebut mobil tersebut merupakan kendaraan pribadi yang sedang overkredit dan menunggak pembayaran.

4. Diduga Palsukan Pelat Nomor untuk Hindari Debt Collector

Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi mengungkap fakta yang lebih mengejutkan: pria itu diduga memalsukan pelat nomor kendaraan untuk mengelabui debt collector.

Menurut Made, aksi tersebut dilakukan agar mobilnya tidak ditarik.

“Iya, untuk menghindari debt collector,” ujarnya.

5. Mengaku Dapat Surat Izin Polsek, Polisi: Itu Tidak Ada

Dalam video viral, pria tersebut bersikeras bahwa ia membawa BB Polsek karena sudah mengantongi surat izin pinjam barang bukti.

Namun polisi menegaskan tidak ada surat peminjaman semacam itu.

Ini menambah daftar pernyataan pria tersebut yang terbukti tidak benar.

6. Propam Turun Menangani Internal Anggota

Propam telah memeriksa anggota Polsek Tajurhalang—ayah dari si pria—karena dugaan pelanggaran etik jika terbukti turut memfasilitasi kendaraan tersebut.

Meski begitu, hasil pemeriksaan sementara menunjukkan mobil itu milik pribadi, bukan fasilitas dinas maupun barang bukti.

7. Video Viral Picu Salah Paham Publik

Unggahan akun Instagram @feedgramindo menyebut bahwa mobil tersebut adalah barang bukti Polsek yang digunakan jalan-jalan.

Narasi itu cepat menyebar dan menimbulkan kesan bahwa polisi membiarkan keluarganya menyalahgunakan barang bukti.

Padahal, hasil klarifikasi polisi menunjukkan bahwa narasi awal tersebut tidak sesuai fakta di lapangan.

8. Ketegangan Terjadi Karena Rebutan Kendaraan

Dalam rekaman, pria itu tampak bersitegang dengan sekelompok orang yang diduga debt collector. Mereka mempertanyakan kepemilikan mobil yang menunggak cicilan.

Keributan itulah yang membuat kasus ini viral dan memunculkan dugaan mobil BB.

9. Pemeriksaan Masih Berlanjut

Polisi masih mendalami dua hal:

Keabsahan pelat nomor mobil

Dugaan pemalsuan identitas dan penyalahgunaan nama institusi polisi

Jika terbukti ada pelanggaran pidana, kasus ini bisa berlanjut ke ranah hukum.

10. Polisi Imbau Publik Tidak Mudah Percaya Narasi Viral

Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat lebih berhati-hati menelan informasi sensasional tanpa klarifikasi resmi. Kasus ini menjadi contoh bagaimana narasi viral tidak selalu sesuai fakta.

(*)