Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

"Saya Dijauhi" Kisah Mistono Korban Salah Vonis HIV, Kencing Berdarah Ternyata Ada Selang di Tubuh

Awal mula Mistono (59) sadar ada selang sepanjang 30 centimeter di dalam tubuhnya menjadi sebuah kisah pilu.

Penulis: Val | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG / DINA INDRIANI
DUGAAN SALAH DIAGNOSA - Mistono (59), warga Desa Gondang, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, tak menyangka perawatan batu ginjal yang dijalaninya justru berujung pada vonis HIV.Hasil pemeriksaan dengan nomor 2509220061 yang keluar dari Laboratorium Cito menyatakan Mistono non reaktif alias negatif HIV. 

TRIBUNJATENG.COM - Awal mula Mistono (59) sadar ada selang sepanjang 30 centimeter di dalam tubuhnya menjadi sebuah kisah pilu.

Ia tak tahu bahwa ada selang itu karena pihak RSUD Batang, Jateng memvonisi dirinya mengidap HIV.

Awalnya ia menjalani operasi batu ginjal di rumah sakit tersebut.

Setelah operasi itu ia justru mengalami beberapa gejala sakit seperti tubuhnya makin lemah, kencing berdarah, dan rasa pusing tak kunjung reda.

Baca juga: Penderitaan Mistono Karena Salah Divonis HIV RSUD Batang, Dijauhi Keluarga Tubuh Terus Melemah

Baca juga: Sosok Mistono, Korban Dugaan Malapraktik RSUD Batang Yang Dijauhi Keluarga Karena Salah Vonis HIV

DUGAAN SALAH DIAGNOSA - Mistono (59), warga Desa Gondang, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, tak menyangka perawatan batu ginjal yang dijalaninya justru berujung pada vonis HIV.Hasil pemeriksaan dengan nomor 2509220061 yang keluar dari Laboratorium Cito menyatakan Mistono non reaktif alias negatif HIV.
DUGAAN SALAH DIAGNOSA - Mistono (59), warga Desa Gondang, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, tak menyangka perawatan batu ginjal yang dijalaninya justru berujung pada vonis HIV.Hasil pemeriksaan dengan nomor 2509220061 yang keluar dari Laboratorium Cito menyatakan Mistono non reaktif alias negatif HIV. (TRIBUNJATENG / DINA INDRIANI)

Kembali memeriksakan diri, Mistono malah dijatuhi vonis mengidap HIV oleh petugas medis.

Vonis itu menghancurkan hidup Mistono, warga Desa Gondang, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang.

Berbulan-bulan Mistono (59), warga Batang harus menanggung kepahitan hidup,

Mulai dari dijauhi keluarga hingga menanggung rasa sakit yang tak berkesudahan.

“Awalnya saya kena kencing batu, terus dibawa ke RSUD Batang, langsung dirontgen, dan di hari ketiga saya dioperasi,” tutur Mistono saat ditemui di rumahnya, Jumat (26/9/2025) sore.

Selama berbulan-bulan, Mistono hidup dalam tekanan.

Ia juga merasa dijauhi oleh lingkungan sekitar, bahkan hubungan rumah tangganya sempat renggang.

“Saya disuruh minum obat HIV, tapi tidak ada perubahan. Malah sakit terus."

"Saya dimarahi, dijauhi, nggak kumpul sama istri,” keluhnya.

Merasa ada yang janggal, Mistono meminta rujukan ke RS Siti Khodijah Pekalongan.

Di sana, hasil pemeriksaan rontgen dan USG mengungkap fakta mengejutkan.

Ada selang sepanjang 30 sentimeter tertinggal di dalam tubuhnya pascaoperasi.

“Dokter bilang ada selang tertinggal di dalam tubuh saya setelah operasi di RSUD Batang,” ungkap Mistono.

Setelah selang tersebut diangkat melalui operasi lanjutan, kondisi Mistono langsung membaik.

Ia kembali bisa beraktivitas seperti biasa dan memutuskan melakukan tes ulang HIV di Laboratorium Cito pada 22 September 2025.

Hasil pemeriksaan dengan nomor 2509220061 yang keluar sehari kemudian menyatakan Mistono non reaktif alias negatif HIV.

“Alhamdulillah hasilnya negatif,” ucap Mistono dengan lega.

Yusro, anak Mistono, menyatakan pihak keluarga akan menuntut pertanggungjawaban atas dugaan salah penanganan dan diagnosa yang dialami ayahnya.

“Kami mau minta pertanggungjawaban dari rumah sakit pascaoperasi hingga sakit selama sembilan bulan,” tegas Yusro.

Sementara itu, Manajemen RSUD Batang belum memberikan keterangan resmi terkait tudingan salah diagnosa HIV tersebut.(din)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved