Berita Viral
Viral Sosok Hesti Febriyanti Gadis Bugis Dilamar Bule Perancis, Maharnya Rp100 Juta dan Rumah Mewah
Kabar bahagia datang dari Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Seorang pria asal Prancis bernama Chris Clarac (37)
Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
Ringkasan Berita:
- Pria asal Prancis, Chris Clarac, akan menikahi gadis Sinjai, Hesti Febriyanti, pada 9 November 2025 dengan adat Bugis Sinjai.
- Chris memberikan uang panai Rp100 juta, emas tiga gram, dan sebuah rumah senilai Rp898 juta sebagai hadiah untuk calon istrinya.
- Keduanya saat ini tengah mengikuti bimbingan calon pengantin di KUA Sinjai Utara sebelum melangsungkan pernikahan resmi.
TRIBUNJATENG.COM - Kabar bahagia datang dari Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Seorang pria asal Prancis bernama Chris Clarac (37) akan menikahi gadis asal Sinjai, Hesti Febriyanti (26).
Hubungan keduanya yang berawal dari kisah cinta lintas negara ini resmi menuju jenjang pernikahan setelah prosesi lamaran yang digelar pada Juni 2025.
Dalam acara lamaran tersebut, Chris memberikan uang panai sebesar Rp100 juta, emas tiga gram, serta sebuah rumah senilai Rp898 juta sebagai hadiah untuk Hesti.
Rumah mewah itu berlokasi di kawasan Tanjung Bunga, Kota Makassar.
“Sudah lamaran pada Juni 2025,” kata Lurah Bongki, Andi Abdul Waris kepada TribunTimur, Kamis (6/11/2025).
Rencananya, prosesi pernikahan keduanya akan digelar pada 9 November 2025 di rumah keluarga Hesti di Kelurahan Bongki, Kecamatan Sinjai Utara.
Upacara pernikahan akan mengusung adat Bugis Sinjai, lengkap dengan tradisi lokal yang menjadi ciri khas daerah tersebut.
Baca juga: Eks Wapres Jusuf Kalla Murka, Tanahnya Diduga Diserobot Anak Perusahaan Lippo Group
Menjelang hari bahagia mereka, Chris dan Hesti tampak mengikuti bimbingan calon pengantin (Catin) di Kantor Urusan Agama (KUA) Sinjai Utara.
Dalam kegiatan itu, Chris yang mengenakan baju putih dan songkok recca tampak serius mendengarkan pemaparan dari narasumber, sementara Hesti yang berbusana abu-abu tampak sabar membantu menerjemahkan materi karena calon suaminya belum fasih berbahasa Indonesia.
Fenomena warga Sinjai menikah dengan warga negara asing bukan yang pertama kali.
Tahun sebelumnya, Maya Ningsrida, warga Sinjai lainnya, juga menikah dengan pria asal Italia bernama Francesco C, dan kisah mereka sempat menjadi sorotan publik.
Pasangan ini melangsungkan resepsi pernikahan pada Senin (2/12/2024).
Francesco bersama keluarganya telah tiba di Kabupaten Sinjai untuk menghadiri rangkaian prosesi adat sebelum resepsi.
Minggu (1/12/2024) malam, digelar prosesi adat Bugis mappaccing di rumah Maya di Dusun Congkoe, Desa Lamatti Riaja, Kecamatan Bulupoddo.
Kepala Dusun Congkoe, Satri Asma, mengonfirmasi bahwa keluarga besar Francesco juga akan hadir dalam prosesi ini.
"Ibu Francesco dan keluarga besarnya akan hadir malam ini untuk prosesi mappaccing.
Francesco sendiri baru akan hadir pada acara resepsi besok," ujar Satri, dilansir dari Tribun Timur.
Awal Kisah Cinta di Dubai
Pertemuan Maya dan Francesco bermula di Dubai, tempat keduanya bekerja.
Maya, kelahiran 28 Agustus 1989 di Dusun Congkoe, bekerja sebagai pemilik bisnis di Dubai.
Sebelumnya, ia sempat bekerja sebagai pemandu wisata di Bali.
Francesco juga bekerja di kota yang sama, dan hubungan mereka berkembang hingga menjadi serius.
Pasangan ini menunjukkan keseriusan mereka dengan melaksanakan prosesi adat Bugis, seperti mapettuada dan mappaenre doi.
Prosesi mappaenre doi diadakan di rumah keluarga Maya di Dusun Congkoe.
Namun, pada saat lamaran, Francesco dan keluarganya belum dapat hadir karena masih berada di Dubai dan Italia.
Pada 2023 lalu, pria Sinjai nikahi bule Polandia ramai di media sosial.
Seorang warga asal Kecamatan Bulupoddo, menikahi seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Negara Polandia.
Warga asal Kecamatan Bulupoddo tersebut bernama Randi Guntur.
Ia menikahi gadis negara Polandia Weronika Kuras.
Pesta pernikahannya berlangsung pada Kamis (20/7/2023) di Dusun Laiya, Desa Tompobulu, Kecamatan Bulupoddo atau sekitar 30 kilometer di bagian barat Ibukota Sinjai.
Diperoleh informasi dari keluarga mempelai Randi Guntur bahwa perkenalan mereka saat mereka berada di Bali.
Prosesi pernikahan mereka digelar secara adat Bugis Sinjai.
Pada malam ini mempelai pengantin laki-laki menggelar acara adat Mappaccing atau Bilangpenni.
Prosesi pernikahan itu tak ada yang terlampaui.
Kerabat Randi Guntur sudah mempersiapkan prosesi adat sejak beberapa pekan terakhir ini.
Malam ini dipastikan keluarga mempelai perempuan Weronika Kuras sudah tiba di Kecamatan Bulupoddo.
Selanjutnya proses penyambutan secara adat akan digelar pada besok siang.
Prosesi penyambutan pihak keluarga mempelai pengantin perempuan akan disambut oleh tokoh adat setempat.
Desa Tompobulu adalah salah satu desa yang terpencil di Kabupaten Sinjai.
Desa berbatasan langsung dengan Kabupaten Bone dan bagian selatannya berbatasan dengan Kecamatan Sinjai Barat.
Menikah dengan WNA tidak sama menikahi sesama Warga Negara Indonesia (WNI)
Tentunya berbagai dokumen harus lebih dulu dilengkapi sebelum mengurus berbagai kebutuhan lain yang bisa dilakukan dalam waktu yang singkat. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com
| Detik-detik Evakuasi 6 Mahasiswa UIN Walisongo yang Hanyut, Terkendala Hujan dan Medan Bebatuan |
|
|---|
| Duduk Perkara Seleb Tiktok di Subang Labrak Guru yang Tampar Anaknya Karena Panjat Tembok |
|
|---|
| Dijamu Makan dan Minum, Pencuri Kotak Amal di Semarang Tidak Dipukuli Warga |
|
|---|
| Perawat Suntik Mati 10 Pasien Secara Diam-diam, Dilakukan Selama 6 Bulan |
|
|---|
| Tampang Pelaku Pelecehan Terhadap Wanita yang Sedang Salat, Ternyata Pengurus Masjid |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251106_Hesti-Febriyanti.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.