Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Astra Motor Jateng

Penyebab Mogok dan Batas Aman saat Skutik Melawan Banjir

Skuter matik memiliki keunggulan karena posisi mesinnya terletak ditengah sehingga saat menerjang banjir.

Editor: rival al manaf
Istimewa
ILUSTRASI - Foto Ilustrasi sepeda motor terendam banjir. 

TRIBUNJATENG.COM – Skuter matik memiliki keunggulan karena posisi mesinnya terletak ditengah sehingga saat menerjang banjir tidak langsung berhadapan dengan air, meski begitu kita masih melihat ada motor matic yang mogok setelah menerjang banjir.

Perlu diketahui bahwa mogoknya mesin motor matik setelah melewati genangan air atau banjir disebabkan oleh beberapa faktor utama yang berkaitan erat dengan desain mesin dan komponen kelistrikan diantaranya;

 Masuknya Air ke Ruang Bakar (Water Hammer). Ini adalah masalah paling serius karena air dapat masuk ke ruang bakar melalui saluran udara (air intake) yang pada motor matik umumnya diposisikan cukup rendah. Jika ketinggian air melebihi posisi masuk saluran udara, maka air akan terisap ke dalam mesin. Tentu bahan bakar tercampur air tidak bisa terbakar. Yang kedua karena air tidak bisa dimampatkan (non-kompresibel) seperti campuran udara-bahan bakar, saat piston bergerak ke atas untuk kompresi, air akan memberikan tekanan balik yang luar biasa pada piston, setang piston, dan kruk as. Ini dikenal sebagai 'Water Hammer' (palu air) menyebabkan setang piston bengkok atau bahkan blok mesin retak. Kerusakan ini bersifat fatal dan membutuhkan biaya perbaikan yang besar.

 Korsleting. Motor matik modern mengandalkan banyak sensor dan komponen kelistrikan, termasuk ECU (Engine Control Unit) pada motor injeksi. Air adalah konduktor listrik yang buruk. Jika air membasahi soket-soket kabel, koil pengapian, busi, atau ECU, dapat terjadi korsleting yang mengganggu sistem pengapian atau injeksi bahan bakar. Dampaknya mesin motor akan langsung mati, susah dihidupkan, atau mengalami ngadat (brebet) karena sistem pembakaran tidak bekerja optimal.

Berikut ini adalah tips dan saran untuk bertahan meski menggunakan motor matic yang dijelaskan langsung oleh Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng Oke Desiyanto, yaitu;

 Kenali Batas Ketinggian Air, Motor matik tidak mampu menahan banjir yang ketinggian airnya telah mencapai dibawah lubang ujung knalpot. Paling krusial, posisi saringan udara (air intake) bagian bawah tidak disentuh permukaan air. Posisi ini setara setinggi betis atau dibawah lutut orang dewasa.

 Teknik Menerjang yang Benar. Jika genangan masih dalam batas aman (di bawah saringan udara). Jaga Kecepatan rendah dan stabil, gunakan kecepatan yang sangat rendah (sekitar 5-10 km/jam) dan hindari mengubah putaran gas secara mendadak. Putaran gas yang stabil mencegah knalpot kemasukan air (tekanan gas yang stabil akan mendorong air keluar jika air mendesak masuk). Pilih Gigi Rendah (Bagi motor manual): Motor matik cukup jaga putaran mesin yang stabil. Berjalan di Tengah Genangan, bagian tengah jalan biasanya lebih tinggi daripada pinggir jalan, meskipun ini tidak selalu benar. Selalu periksa kondisi lalu lintas dan genangan air dengan seksama.

 Tindakan Setelah Melewati Banjir, jangan langsung matikan mesin. Biarkan mesin menyala beberapa saat di tempat yang kering. Hal ini membantu mengeringkan sisa - sisa air di beberapa komponen panas seperti knalpot. Jika curiga air masuk ke area CVT, oli mesin, atau oli transmisi (gardan), segera bawa motor ke bengkel untuk kuras oli dan cek CVT. Air yang mencemari oli dan bearing akan mengurangi kemampuannya dan menyebabkan kerusakan dalam jangka panjang.

“Menghadapi banjir, prinsip utama kita adalah mencegah lebih baik daripada memperbaiki. Motor matic tidak didesain sebagai perahu. Batas amannya sangat jelas, jika air sudah mendekati saringan udara, itu adalah zona merah,” tegas.

 

 

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved