Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribunjateng Hari ini

Ita Kaget Makan Mi Instan Seporsi Rp 25 Ribu di Pantai Alam Indah Tegal 

Objek wisata Pantai Alam Indah (PAI), Kota Tegal, mendadak viral di media sosial gegara postingan harga menu makanan yang dinilai tidak wajar.

Penulis: Achiar M Permana | Editor: galih permadi
Tribunjateng.com
Tribun Jateng hari ini 24 September 2025 

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Objek wisata Pantai Alam Indah (PAI), Kota Tegal, mendadak viral di media sosial gegara postingan harga menu makanan yang dinilai tidak wajar atau terlalu mahal.

Postingan itu dibagikan oleh akun Facebook Ita Indriyani yang mendapatkan 464 komentar dan 80 kali dibagikan.

Unggahan itu kemudian dibagikan ulang oleh akun Mas Jaka Slawi di grup Facebook Sisi Lain Tegal Raya, yang mendapat lebih 1.000 komentar dan 364 kali dibagikan. 

Dalam postingan tersebut, akun tersebut mengeluhkan dengan komentar "Tulung ya dinas terkait. Tertibkan pedagang nakal ky gini di ow Pai. Masa Indomie goreng seporsi 25 ribu. Ora umum nyekek hargane." 

Pada postingan itu, ada gambar warung dan nota pembayaran.

Dalam nota dijelaskan mi goreng spesial dua porsi Rp 50 ribu, mi rebus soto spesial dua porsi Rp 50 ribu, mendoan satu porsi Rp 20 ribu, tahu tepung satu porsi Rp 25 ribu, dan es Milo dobel lima gelas Rp 100 ribu, dan ketoprak satu porsi Rp 25 ribu.

Total keseluruhan harga sebanyak Rp 270 ribu.

Saat dikonfirmasi Tribun Jateng, Ita Indriyani menyebut, mi instan seharga Rp 25 ribu itu porsi biasa, hanya isi telur dan sayur.

Mereka pun duduk lama bukan karena sengaja, tetapi karena menunggu makanan. 

Ita bercerita, dia datang ke PAI Tegal berlima orang dalam acara jalan sehat Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Tegal, pada Minggu (21/9/2025) lalu.

Saat itu, mereka memesan mi instan di salah satu warung, tidak ada baksonya hanya telur dan sayur.

Satu pesanan mi bahkan hanya pakai telur saja karena ada yang tidak suka dicampur sayur. 

"Mohon maaf, itu porsi biasa, nggak ada bakso, sosis atau apa pun. Hanya telur," kata Ita kepada Tribun Jateng, Selasa (23/9/2025).

Ita mengatakan, dia bersama teman-temannya pun lama di warung tersebut bukan karena sengaja untuk dilama-lamakan.

Tetapi karena menunggu makanannya jadi sangat lama, lebih dari 30 menit.

Saking lamanya, temannya pun akhirnya ada yang bermain ayunan dan sempat ke pantai dulu.

Padahal pelayan warung itu bolak-balik terus mengantar makanan ke pengunjung yang lain.

"Kami empat orang pesan mi, satunya ada yang pesan ketoprak. Bahkan minya sudah mau habis dimakan, ketopraknya baru datang. Jadi kami tidak melama-lamakan duduk," ungkapnya. 

Mahal sekali

Menurut Ita, setelah makanan sampai dan habis dimakan, dia dan teman-temannya langsung bergegas pulang.

Saat mau pulang dan hendak membayar, dia dan teman-temannya kaget karena harganya mahal sekali.

"Cuma Indomie telur Rp 25 ribu," katanya. 

Selain itu, mendoan seporsi Rp 20 ribu juga tempenya kecil-kecil dan tipis-tipis.

Es Milo memang dua saset, tetapi yang ukurannya kecil, harganya Rp 20 ribu per gelas.

Kemudian ketoprak seharga Rp 25 ribu, itu isinya cuma potongan lontong sedikit, tahu dan kerupuk kuning.

"Masih mending ketoprak pinggir jalan sebanyak Rp 15 ribu. Sudah sama telur, kupat, tahu, soun, dan tauge, lengkap," jelasnya. 

Ita mengatakan, dia sebelumnya juga pernah ke salah satu warung di dekat dermaga apung PAI Tegal, tetapi harganya tidak mahal.

Ita menduga, semua warung di PAI harganya standar, tetapi ternyata ada yang mahalnya tidak wajar.

Saat ditanya kenapa harganya mahal, kata Ita, jawaban pemilik warung memang harganya segitu.  

Padahal warung tersebut tidak ada buku menu dan tidak memasang informasi harga makanan.

"Saya tanya sampai berkali-kali. Itu kenapa mahal banget Bu? Jawabannya, ya memang segini harganya," katanya. 

Ita berharap, kejadian yang menimpanya bisa menjadi evaluasi bersama, baik pedagang maupun dari Pemkot Tegal.  

Harapannya agar makanan dan minuman tidak mahal karena itu yang membuat sepi pengunjung.

"Kalau ada menunya, orang jadi tahu ketika akan makan di situ. Jangan ujug-ujug dan tiba-tiba ngasih harga segitu. Kaget, kami pikir sama rata dengan lainnya," ungkapnya. 

Tanggapan pedagang

Pedagang warung yang viral, Ana (42), membantah bahwa harga makanan di warungnya mematok harga tinggi.

Dia menceritakan, kejadian orang yang makan di warungnya dan kemudian diviralkan terjadi kemarin, Minggu lalu.

Ana mengatakan, harga mi instan komplet di warungnya memang Rp 25 ribu.  

"Memang di tempat saya, Indomie komplit ada telor, bakso, sayuran, dan cabai rawit itu Rp 25 ribu. Mereka kan juga minta sayuran banyak," kata Ana. 

Ana mengatakan, es Milo seharga Rp 20 ribu karena isinya dua saset dan gelasnya jumbo.

Kemudian mendoan Rp 20 ribu, tahu tepung karena tahunya besar jadi Rp 25 ribu, dan ketoprak isi satu lontong utuh dengan dua tahu Rp 25 ribu.

"Harga di sini kelihatan mahal karena dibandingkan dengan harga di luar. Tapi di sini kan bisa santai lama, bisa ayunan, bawa makanan dan bebas," kilahnya.

Saat ditanya daftar menu, Ana mengaku belum membuat daftar harga menu yang baru, adanya yang lama.

Tetapi menurutnya harga makanannya mahal karena harga sewa ruko dan lahan juga mahal di PAI Tegal.

"Semua pengunjung harga sama, saya nggak nyekek (mematok harga tinggi--Red). Gak hari lebaran, gak hari Minggu, hari biasa, harga sama," ungkapnya. 

Tegur pedagang

Pembina Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) PAI Tegal, Hadi Santoso (62) mengatakan, dari 70 warung yang ada untuk harga makanan memang tidak seragam. 

Ketidakseragaman harga itu menurutnya karena harga sewa warung yang berbeda-beda.

"Besaran harga tidak bisa sama. Pajaknya harus disamakan dulu sama pemerintah kota. Kalau lahan ya lahan saja, jangan dihitung sama ruko yang sudah rusak," ujarnya. 

Terkait kejadian viral, Hadi mengaku sudah menegur pedagang yang bersangkutan. 

Sementara, Kepala Bidang Pariwisata Disporapar Kota Tegal, Dian Eka Kusumawardhani ditemani staf dan anggota Polres Tegal Kota langsung mendatangi warung yang viral tersebut.  

Dia melakukan klarifikasi kejadian dan melakukan pembinaan.

Menurut Dian, dia mengingatkan penting diterapkan lagi kesepakatan pada 2023, warung memasang informasi harga di depan dan menyediakan daftar menu dengan harga.

"Dengan demikian, pengunjung terinformasikan dari awal. Kalau memang harganya mahal, pengunjung harus tahu," ujarnya. (Fajar Bahruddin Achmad)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved